Kali ini saya mau nulis Ejijujejong edisi khusus Seorang Teman yang Bikin Saya Bangga Jadi Teman Dia. Oh oke, maaf sebelumnya, namun maaf yang ini bukan ditujukan kepada anda kamu dan kalian semua namun ditujukan kepada diri saya sendiri karena setelah sebelumnya saya berniat untuk membuat Ejijujejong edisi One Piece dalam postingan saya selanjutnya, dan kali ini harus terpotong oleh sebuah edisi karena sungguh pada saat ini momennya sangat tepat.
Nama teman/sodara/sahabat/partner in crime or apapun itu yang jelas dan signifikan beliau cerdas cendikia dan berbudaya serta cinta tanah air Mr. Nanda kapten tonggeret pelupuh tulangita Bismar (aduh kalau dia ada di sini pasti langsung dimutilasi. peace kapten!) fufufufufu nishishishishishi gurarararara.
Hari ini merupakan hari besar dia karena hari ini merupakan hari terakhir Nanda menjadi seorang mahasiswa. Si bengal primadona kampus dengan seribu bintang di wajah (baca: jerawat) ini lulus kompre! Dan entah kenapa bagi saya, momen si nanda ujian kompre ini menjadi momen yang mengharukan. Mungkin alasannya pertama, saya sudah mengenal nanda sejak awal perkuliahan dan sama-sama masuk ke sebuah organisasi juga, jadi sedikit banyaknya saya sudah tau sepak terjang beliau, kedok kebathilan dan keamorilannya yang tersibak secara pasti, serta impian-impian termasuk juga kisah-kisah percintaan yang terdiri dari beberapa season serta kemahiran dia dalam menyelami dan membumbui pahit getir kecut mesemnya dunia. Apalagi sekarang dia juga menjalin percintaan dengan sahabat seperguruan organisasi saya juga, Ms. Oji aka Ook. dan itu berarti, dimulai dari kompre ini, terbukalah pintu-pintu harapan dan impian untuk meraih cita-cita beliau untuk menjadi Presiden Indonesiah. maka dari itu, saya terharu dan bangga. ah ah ah..
Alasan yang lain kenapa saya terharu juga mungkin karena status saya yang saat ini masih sebagai mahasiswa dan ah teman saya itu baru saja melewati level final battle di universitas. Iye, masuk sih boleh sama-sama, berjuang sama-sama, tapi keluar belum tentu sama. Toh cepat atau lambatnya seseorang lulus juga dipengaruhi oleh karakteristik dosen pembimbing (eeaa alibi tapi serius) dan permasalahan yang akan diteliti (eaaa lagi-lagi alibi). (SEKEDAR CATATAN, kompre adalah impian jangka pendek yang sangat paling ter-besar bagi seorang mahasiswa tingkat akhir, jadi jangan salahkan saya terharu dan bersikap lebay karena teman saya mampu keluar dari tekanan duniawi ini dan segera menuju ke tahap apa yang disebut sebagai NARKOTISASI DUNIAWI dan mungkin saja ia sekarang merasa terbang ke langit ke tujuh, dan saya bangga dia bisa! Sekarang saatnya guwweh untuk berusaha menuju ke singgasana narkotisasi duniawi itu. TUNGGULAHH!!! WAHAI PARA BIDADARI SURGAAA!!).
Saya pertama kali bertemu sosok nonsixpack but twelvepack yang disebabkan tulang rusuknya yang menyembul keluar dikarenakan posturnya yang bagaikan rangka tulang belulang firaun dilapisi kulit ini yaitu ketika hari pertama kuliah. Ketika saya dan salah seorang ledis yang bernama Rani Umara duduk-duduk di perjenjangan gedung kuliah, datanglah sosok tanpa otot bisep dan trisep ini menyapa.
Marilah kita tanyakan, apa yang kemudian terjadi. Sosok tersebut berkata, "Anak Administrasi Publik juga kan? Ndak masuak?"... dengan sisa-sisa keheranan yang membekas, kami menjawab, "Beko lah, bla bla bla..." (gak ingat dedek kak).
Terus beberapa waktu kemudian ketika semua mahasiswa baru Administrasi Negara dikumpulkan dalam sebuah ruangan dalam rangka perkenalan jurusan, tibalah saatnya untuk memilih komting. Ketika seorang dosen bilang "Siapa yang mau jadi komting?". Ketika seluruh rakyat sungguh diam seribu bahasa yang kalau di komik bakalan ada gagak lewat "kaak kaaak kaaak.." saking heningnya, tiba-tiba tanpa tedeng aling-aling serta kemawasdirian serta kesadaran diri akan kemampuan yang ada, si sosok yang bagaikan ranting tanpa dedaunan berjalan yang menyapa kami tadi itupun mengacungkan tangan dengan pedenya. Dan praktis, seorang manusia yang diutus sebagai khalifah di muka bumi oleh Tuhan, mulai saat itu menjadi komting kami, SAMPAI HARI INI. sungguhlah sosok tiang tanpa kabel ini pun memunculkan kuriusitas mendalam.
Seiring bumi berputar pada porosnya saya akhirnya kenal dengan nanda dan beberapa teman lain karena komik, seperti bokir. ketika berbincang dengan nanda saya membicarakan Detective Conan, sedangkan dengan bokir, saya membicarakan One Piece. Beberapa saat kemudian, saya beserta nanda bertekad dalam hati sebagai khalifah di muka bumi, untuk ikut serta dalam perlombaan karya tulis di Koran Lokal Singgalang tentang Pariwisata di Kota Padang (barusan saya sadar, skripsi nanda ini juga tentang pariwisata. nasib tugas akhirmu broh, ternyata sudah digariskan sejak awal kuliah, hahaha).
Dengan memegang kukuh tiang agama (tulisan saya ini hanya mencoba menyelaraskan kesinambungan yang dalam bahasa gaulnya yaitu ASBUN saja), kami mengirimkan mahakarya kami ke Kantor Redaksi Singgalang. Namun beberapa hari setelahnya saya jatuh tersimpuh dengan kenyataan yang terhunus ke dada bahwa tidak satupun diantara kami yang memenangkan perlombaan karya tulis tersebut. Namun saya berdiri kembali, menyadarkan hati sanubari bahwa masih ada jalan lain menuju impian yang terkaing-kaing ingin diraih. (oke. saya ingin mulai mengubah arah tulisan blog ini untuk tidak selalu menulis sesuatu yang menggetarkan hati membekukan sukmawati). Maka dengan penuh kesadaran dan tekad yang bulat serta hati yang teguh saya ingin menjadi anggota UKPM Genta Andalas, sebuah organisasi intra kampus yang bergerak dalam bidang pers. Dan ternyata sosok yang bagaikan ikan asin tersebut pun juga memiliki misi yang sama. Maka dari itu kami masuk ke Genta. Tempat yang ternyata nantinya akan menjadi sarang para gerundang kesayangan saya dan tempat kenangan-kenangan yang memang pantas untuk dikenang bertumpuk.
Dan di situlah karakter nanda sebagai seorang pemimpin dan seorang yang gigih terlihat. Awal jadi anggota, ia masuk ke divisi perusahaan karena kelincahannya dan kepiawaiannya dalam membujuk orang-orang agar mau beriklan di Genta. Sedangkan saya berada di bawah divisi redaksi karena saya lebih milih bekerja dengan komputer dan tulis menulis dibandingkan harus berhadapan dengan orang banyak. Kemudian tanpa tedeng aling-aling serta hujan petir yang datang, di kepengurusan selanjutnya ia langsung diangkat menjadi Pimpinan Redaksi karena memiliki kekritisan dan kekuriusitasan yang mumpuni dalam menyerap info-info hott terkini dan terupdate. Setahun kemudian, di bahunya sudah tersampir selempang kebesaran Pimpinan Umum Genta Andalas. Menyadarkan saya akan suatu hal, dimanapun sosok yang mirip tongkat si buta dari gua hantu ini berdiri, selalu menjadi pemimpin dan mengamalkan tugas yang diemban sebagai manusia, yaitu sebagai khalifah di muka bumi.
Kami mengenal sosok ranting millenium ini sebagai sosok yang pekerja keras, gigih. Di sela kesibukannya di Genta, ia masih sempat bekerja sebagai reporter di salah satu Radio lokal selama beberapa bulan, dan sementara itu saya hanya mampu mengembangkan sayap di Genta saja sebagai Pimpinan Redaksi. Di bawah kepemimpinan si sosok Syahrul Gunawan ini pula, Genta mampu membuat beberapa gebrakan-gebrakan bombastis dan wicaksana
Selang beberapa waktu kemudian, si sosok tulang berbalutkan beberapa membran yang membentuk sebuah kulit tersebut bertemu dengan sosok welas asih sebagai wanita yang menjunjung tinggi feminisme R.A Kartini, Rozzie Yuszally Akhmad yang dengan jiwa patriotis dijadikannya kekasih sampai saat ini dengan jalinan asmara dan prahara yang membumbui kisah-kisah cinta mereka.
Begitulah kisah hidup yang saya ketahui dari Calon Presiden Indonesiah ini, dan kalaupun sosok tiang papan nama jalan ini telah menjadi Presiden, semoga penggalan hidup yang saya ceritakan ini menjadi bagian dari penulisan biografi. Namun nama Nanda Bismar saya akui kurang sophisticated kalau jadi nama presiden hahahaha (dan ini sudah diutarakan sebelumnya kepada saudara nanda), Presiden Nanda, atau Presiden Nda, akan terdengar seperti presiden dari negara keunyu unyuan. Akan lebih mumpuni jika ditambah dengan akhiran Hamengkubowono, atau Nanda Bismar Tantular, atau Nanda Bismar Joko Purwoto :D Tapi apalah arti sebuah nama. :p
2 komentar:
hahhaha
sumpaaah..
ga pernah ga ngakak baca tulisan eji
ejiiiii aku fans beraaatmuuu eji
minta tanda tangan cieeekkk!!
:D
pfft.. dini.. ini menyangkut nama baik nanda, din.. *merasa berdosa kpd nanda atas beberapa julukan yang sungguh amoril.. hahahhaha :v
Posting Komentar