Juan Pablo anak nakal. Hidup hura-hura ngikut teman binal. Dirasuki dentuman musik sampai tubuh terpental.
Sebenarnya, Juan bisa melakukan banyak hal yang lebih baik dari ini. Hanya saja ia terlalu larut dalam euforia dunia yang memang membikin mabuk. Tak hanya Juan yang ikut tergoda, banyak manusia yang lupa daratan jika telah mengecap setitik rasa narkotika dunia. Lupa bangun, lupa jalan pulang, lupa untuk hidup!
Juan Pablo anak nakal. Menganggap kebebasan adalah hal yang sakral. Sarapan di rumah malam tidur di aspal.
Sungguh apalah yang akan menimpa Juan ketika mendapati dirinya tidak hidup bersama sebuah keluarga yang tidak berada. Gaya hidup yang ia pilih sungguh mengoyak-ngoyak dompet bapaknya yang hanya seorang pegawai biasa. Juan disekolahkan di sekolah ternama. Namun sayang! Pribadinya lebih menuntut disekolahkan bersama anak gaul lainnya di jalanan. Harapan dan asa bapak tercurah pada gelas yang tertutup. Tumpah ruah, basah, membaur bersama bulir-bulir air mata.
Juan Pablo anak nakal. Lagu picisan perayu cewek secara khusus udah dihafal. Pendekatan demi pendekatan dilakukan secara spesial.
Sebelas dua belas cewek telah ia gauli. Yang cewek juga mau-mau aja digauli. Tak heran, Juan memang berkelebihan pada fisik dan tampang. Sungguh jika ia sedikit memoles otak dan hati, Juan bisa mendapatkan cewek-cewek yang lebih baik dari yang pernah ia gauli. Namun sekali lagi sayang, alih-alih otak dan hati, Juan lebih tertarik memoles kelamin. Asalkan kelaminnya puas. Bagi Juan itulah bahagianya.
Juan Pablo anak nakal. Akhirnya kena sial! Beruntung belum fatal.
Juan Pablo anak nakal. Akhirnya kena sial! Beruntung belum fatal.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar