Assalamualaikum, Bunda.
Hai Bunda, ini aku, anakmu. Apa kabar, Bunda? Aku selalu mendoakanmu di tiap malamku. Semoga Dia mengabulkan permintaanku. Semoga Dia mendengarku. Semoga Dia selalu menjagamu. Bunda, sekarang aku sudah berumur seperempat abad saja. Dan aku merasa sangat berterima kasih padamu. Aku sudah tumbuh jadi manusia dewasa, bunda. Anakmu yang dulu kau hapus air matanya, sekarang sudah kuat. Harapan-harapanmu, sebentar lagi akan aku wujudkan. Bukankah kau ingin melihat aku jadi sarjana, Bunda? Tunggulah sebentar lagi. Sampai tiba waktunya, kita akan berfoto bersama, dengan aku yang memakai toga, dan kita saling berpelukan, Bunda.
Bunda, belum lama ini aku kabarkan kepadamu, tentang cita-citaku. Aku berkhayal, melukiskan kepadamu, segerumul ingin-inginku, setangkup harapan-harapanku, tentang kita, dimasa depan, Bunda. Bunda, ingat tidak, aku pernah bilang padamu, kalau sepuluh tahun lagi, aku akan mentraktirmu dengan keringatku. Kemudian Bunda akan aku bawa jalan-jalan. Bunda mau kemana? Biar aku temani. Akan aku perlihatkan pelangi terindah padamu. Pelangi yang sudah aku rangkai dari pertama kita berhubungan. Pelangi yang hanya, khusus, kubuatkan untukmu. Lalu kita menatapnya, bercanda-canda, sembari minum teh buatanku. Eh, dulu Bunda bilang teh ku terlalu manis. Baiklah, untuk kesehatanmu, kubuatkan teh dengan sedikit gula saja. Manis yang lainnya, lihat saja aku. Bukankah aku anak Bunda yang paling manis?
Bunda, aku rindu padamu. Dengan sangat. Aku ingin bercerita lagi padamu. Banyak sekali kejadian-kejadian yang sudah aku alami. Bunda mau dengar cerita yang mana? Yang lucu? Marah? Kesal? Sedih? Atau yang bahagia? Atau Bunda ingin aku bercerita kepadamu tentang hebatnya negeri sakura itu? Ia bunda? Hmm.. Aku yakin engkau pasti semangat mendengarnya. Ya kan? Iya. Kau selalu begitu. Apapun ceritaku, Bunda selalu semangat mendengarnya. Bunda ikut tertawa bersamaku, dan menguatkanku jika aku menceritakan cerita yang sedih. Tenanglah, suatu saat nanti, kita ke sana, bersama-sama, berfoto-foto lagi. Aahh.. pasti indah.
Bunda, tunggu aku ya. Aku akan kembali, membawakan nilai-nilai bagusku padamu. Juga beserta setumpuk cerita-ceritaku padamu. Bunda, aku butuh doamu untuk menyelesaikan pelangi itu. Sungguh, aku ingin melihat engkau bahagia.
Anakmu, yang sayang padamu.
Wassalam
1 komentar:
Aku sayang bunda..!!!
Posting Komentar