Kamis, 21 Februari 2013

Rewind Button

Saya sangat bersyukur dengan kehidupan yang diberikan oleh Tuhan kepada saya. Nyawa, kehidupan, fasilitas untuk hidup, keluarga, teman, bahkan musuh, saya sungguh bersyukur. Jika ada satu hal saja yang berubah dari kehidupan saya, mungkin saya tidak akan bisa seperti ini. Dari satu hal ke hal yang lain sangat berhubungan. Ada benang merah yang menghubungkan momen demi momen yang terjadi dalam kehidupan. Momen itu kayak puzzle barangkali, saling fix dan menyatu satu sama lain membentuk suatu kehidupan seseorang yang bernama Meta Orlanda Pradezi. Jika kepingan yang terakhir sudah ditemukan, maka itulah akhir dari permainan puzzle. Akhir dari kehidupan. Setelah itu, kepingan puzzle yang telah disusun dapat dinikmati baik dan buruknya tergantung rapi atau tidaknya ia disusun. Begitu pula eksistensi manusia, akan dikenang sebagaimana manusia itu hidup.
Namun jika di kehidupan ada tombol rewind, ada 6 jalan yang ingin saya lalui karena menurut saya jalan tersebut menarik dan saya banget, hihihi. Let's cekidot my friend! Inilah, Ejijujejong episode "Saya Ingin Menjadi...." :
  1. Seseorang yang berprofesi/bekerja di sekitar hewan-hewan. Pada dasarnya, sungguh dari lubuk hati yang paling dalam, saya sangat suka dengan hewan-hewan. Suka dan sayang! Saya lebih memilih menonton movie SAW, atau movie yang ada adegan-adegan kekerasan atau penyiksaan terhadap manusia, dibandingkan harus menonton movie yang menyiksa hewan-hewan. It's hurt to see it~~ Saya gak mampu untuk melihat hewan-hewan berdarah-darah, sungguh.. Bagi saya, semua hewan itu imut dan menggemaskan. Kerbau aja mampu membuat saya meleleh ketika melihat matanya yang jujur dan polos serta belum teracuni kebathilan dan keanonohan. Beda ketika saya melihat mata manusia yang penuh dengan tabiat yang beraneka ragam. Begitu pula dengan gajah, jerapah, landak, kura-kura, anjing, babi pun, saya suka melihat dan memperhatikan mereka. Apalagi si kucing, yang merupakan ras asal Raja Rimba. Sungguh menggemaskaaaaaaannnnn qaqaaaaq aaaakkk~~~ bahkan kalau cheetah bisa dipelihara dan jinak dan herbivora, saya ingin memeliharanya satu di rumah.

    aaah.. let me touch you o beibi~

    Good girl! good girl! Come to mama my lil kitty!

    Saya sungguh mengapreciate orang-orang yang berbaik sikap kepada hewan-hewan. Contohnya, walaupun saya tidak suka dengan sikap salah seorang tetangga saya, namun saya menghargai sikapnya yang selalu memberikan makanan sisa kepada kucing jalanan di depan rumahnya. Saya suka melihat orang-orang baik seperti itu. Sebaliknya jika ada orang yang beretika buruk kepada binatang, menyerang binatang tanpa alasan untuk membela diri, ugh, saya murka!!! Rasanya pengen saya tampar-tampar tu kepala orang grgrgrgrgrrrrrhh!!!!
    Oh okay, mungkin ada satu kelas hewan yang sangat menjijikkan bagi saya, yaitu kelas reptilia, atau reptil. Kelasnya para hewan-hewan berkulit lembap. Terutama cicak!!! Saya geli geli jijik liat binatang satu itu. Cicak, tokek, kodok, huekkk... Eh tapi kalau dengan ular, entah kenapa saya lumayan biasa-biasa aja, dengan catatan, ular jinak! Waktu itu salah seorang senior di Genta Andalas yang memiliki hobi tidak biasa, yaitu memelihara reptil, membawa ular phyton peliharaannya ke sekretariat. Phyton yang telah diambil bisa nya itu katanya aman untuk disentuh. Maka, dengan penuh rasa kuriusitas mendalam, saya memberanikan diri untuk mengambil ular tersebut dan melingkar-lingkarkannya ke tangan. Lembap dan dingin! 
    Maka dari itu, mungkin akan mengasyikkan jika saya bekerja sebagai dokter hewan, atau peneliti hewan, atan di Organisasi Pelestarian Hewan, ya kayak gitu-gitu lah.. Turun ke daratan Afrika Selatan misalnya, bertemu jerapan, cheetah, singa, gajah, dan zebra. Atau turun ke sawah, bertemu itik, ayam, keong, dan kerbau. Atau berbelok ke hutan bertemu monyet, rusa, tonggeret, burung, dan ular. Atau kemudian kulari ke pantai, bertemu ikan paus, lumba-lumba, kura-kura, kerang, bintang laut, dan hiu. Kadang aku berpikir apakah Rangga di film AADC menyukai hewan juga? Hm. Atau mungkin saya turun ke laboratorium saja, bertemu amoeba, paramecia, euglena, dan jamur. Atau saya cukup di rumah, memelihara beberapa hewan seperti kucing, ikan lumba-lumba (ikan hias juga boleh), burung hantu. Atau barangkali saya bisa jadi tim National Geographic Channel. Aaaah.... sangat menyenangkan!!!

  2. Seseorang yang bekerja dengan warna-warna, desain, dan kreatifitas. Saya suka menggambar, dari kecil. Saya suka melihat garis-garis yang awalnya biasa saja menyatu membentu suatu objek yang menarik, dan melihat kombinasi-kombinasi warna yang membentuk gradasi yang indah. Apalagi sayabaru menyadari bahwa saya memang tumbuh di sekitar orang-orang yang kreatif. Pertama orang tua saya, terutama Papa, yang dengan kemampuannya yang mumpuni membuat rumah menjadi nyaman hanya dengan hal-hal kecil yang dibuat dengan tangannya. Karena beliau juga saya menjadi hobi menggambar. Kedua, teman masa kecil saya, Reza Syahri Pahlevi, yang telah tumbuh dari deja yang mirip pergedel jagung yang kiyut menjadi deja remaja yang mempunyai kemampuan expert dalam bidang desain grafis.


    lihat sosok anak laki-laki kecil paling kanan. Itu Deja :D


    ini deja remaja, pemirsah~

    Orang-orang kreatif lainnya yaitu Cosma Putra Warera, yang merupakan senior saya di Genta. Si centil berjakun ini sungguh suka membuat ilustrasi-ilustrasi, atau design interior exterior dengan aplikasi paint di komputer. Dengan tangannya pula Genta menjadi ruangan yang nyaman untuk merampungkan tabloid.


    saya kangen sama sosok ini :'(

    Kemudian ada Cihud, ni orang emang kreatif gila. Mau dari kerajinan tangan yang dia bikin, fashion, menghias kamar, dia ini bisa bikin barang-barang yang awalnya dibeli dengan harga murah menjadi barang unik yang gak biasa.


    cihud aka citra ayu wardhani aka uciuci :*
    Lalu ada Rani Umara, yang bakatnya udah saya sadari semenjak awal pertama kuliah dengan membuat origami burung sekecil biji gorila. Hahaha ini orang sungguh mendetail banget sampai-sampai bisa dengan rapih membuat origami burung angsa (apa burung bangau ya?) dengan ukuran super super kecil. Kemudian pada tahun akhir kuliah, Rani mulai bikin sendiri dan menjual pernak-pernik cewek kayak gelang dan kalung, yang banyak peminatnya.

    ecuuuut~~ :*
    Trus yang terakhir ada Triani Maris. Nah, orang ini kreatifnya dalam hal membuat makanan. Adaaaaa aja idenya, dan yang pasti, enak!!!! Apalagi browniesnya sumpah enak banget dengan berbagai macam toping.

    tante jes nyai ratu brownies

    Kalau saya sendiri? Kreatifitas saya masih di bawah mereka. Kemampuan yang mereka punya sudah bisa dinikmati oleh orang lain, mereka udah punya harga untuk kreatifitas mereka tersebut. Sedangkan saya, masih dalam tahap untuk dinikmati sendiri. :). Mungkin jika bisa direwind saya mau masuk Jurusan Teknik Sipil, atau Arsitek, atau Design Grafis dan Multimedia, Design Interior, ....
  3. Seseorang yang punya cafe pastrys dan coffe, plus taman bacaan di dalamnya. Ini saya cuman menggabungkan berapa hobby dan kesukaan saya. Saya suka aneka pastry, aneka kopi, dan pastinya buku-bukuan. Di situ orang-orang bisa makan, minum sekaligus membaca dalam waktu yang bersamaan. Apalagi kalo ditambah hujan buatan di sekitar cafe (oke, ini khayalan) aaaakkk kayak di sinetron-sinetron pasti. Mungkin saya bakal menggaet Triani Maris untuk bikin cafe kayak gini, soalnya browniesnya enak. Kalo saya mah bisa dikit-dikit bikin kopi hitam buat orang-orang di rumah. Oke. Kopi hitam emang ala-ala warkop banget. Baiklah. Jika kehidupan bisa direwind lagi, saya pingin belajar jadi barista dulu biar bisa bikin aneka latte latte an -_-
  4. Seseorang yang berprofesi di bidang editor. Oke, ini kesukaan saya. Jika bisa direwind, saya mau masuk jurusan komunikasi, lanjut S2 ambil jurnalistik. Aaaah... :)
  5. Seseorang yang bekerja dengan hal-hal yang berbau antariksa dan cuaca. Saya suka browsing-browsing dan cari tau tentang hal-hal yang terjadi di tata surya, liat-liat bintang, hujan, bulan, langit itu luas, men.. banyak hal yang terjadi di atas sana, dan ketika nulis ini mendadak saya jadi melankolis. Saya bisa masuk NASA mungkin, atau ilmu Astronomi.
  6. Seseorang yang mempunyai Rumah Panti Asuhan. Saya suka anak-anak, tapi saya gak bisa ngajar. Saya sangat suka anak-anak, apalagi bayi dan balita. Kalo melihat mereka, rasanya ingin sekali manggil mereka dengan "puuus... ckckck..." mereka mirip kucing, imut! (jangan tampar saya pak, buk..)
  7. Seseorang yang bekerja sebagai traveling. Oh mai got jika travelling adalah sebuah pekerjaan, maka saya akan memilih ini. Saya susah berada di keramaian, akan tetapi saya menyukai berada di tempat-tempat baru yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. it's kind of fun! Mungkin jika tombol rewind tersedia di kehidupan, barangkali saya bisa menjadi reporter adventure, atau jadi team Discovery Channel, tim kerjanya Bondan Winarno sekalian bisa hunting makanan hahaha. Atau jadi petugas servis kapal Yatch, udah dapet gaji US$ 2..500 (24 juta) per bulan, kita bisa berlayar ke perairan yang indah seperti perairan Karibia hingga perairan Mallorca di Spanyol, ulalaaa~~...

  8. tukang serpis milyuner kerjanya di sini

Nah, itulah impian dan keinginan saya. Kamu?

Selasa, 12 Februari 2013

Teman Saya Calon Presiden Indonesia!

Kali ini saya mau nulis Ejijujejong edisi khusus Seorang Teman yang Bikin Saya Bangga Jadi Teman Dia. Oh oke, maaf sebelumnya, namun maaf yang ini bukan ditujukan kepada anda kamu dan kalian semua namun  ditujukan kepada diri saya sendiri karena setelah sebelumnya saya berniat untuk membuat Ejijujejong edisi One Piece dalam postingan saya selanjutnya, dan kali ini harus terpotong oleh sebuah edisi karena sungguh pada saat ini momennya sangat tepat.
Nama teman/sodara/sahabat/partner in crime or apapun itu yang jelas dan signifikan beliau cerdas cendikia dan berbudaya serta cinta tanah air Mr. Nanda kapten tonggeret pelupuh tulangita Bismar (aduh kalau dia ada di sini pasti langsung dimutilasi. peace kapten!) fufufufufu nishishishishishi gurarararara. 
Hari ini merupakan hari besar dia karena hari ini merupakan hari terakhir Nanda menjadi seorang mahasiswa. Si bengal primadona kampus dengan seribu bintang di wajah (baca: jerawat) ini lulus kompre! Dan entah kenapa bagi saya, momen si nanda ujian kompre ini menjadi momen yang mengharukan. Mungkin alasannya pertama, saya sudah mengenal nanda sejak awal perkuliahan dan sama-sama masuk ke sebuah organisasi juga, jadi sedikit banyaknya saya sudah tau sepak terjang beliau, kedok kebathilan dan keamorilannya yang tersibak secara pasti, serta impian-impian termasuk juga kisah-kisah percintaan yang terdiri dari beberapa season serta kemahiran dia dalam menyelami dan membumbui pahit getir kecut mesemnya dunia. Apalagi sekarang dia juga menjalin percintaan dengan sahabat seperguruan organisasi saya juga, Ms. Oji aka Ook. dan itu berarti, dimulai dari kompre ini, terbukalah pintu-pintu  harapan dan impian untuk meraih cita-cita beliau untuk menjadi Presiden Indonesiah. maka dari itu, saya terharu dan bangga. ah ah ah.. 
Alasan yang lain kenapa saya terharu juga mungkin karena status saya yang saat ini masih sebagai mahasiswa dan ah teman saya itu baru saja melewati level final battle di universitas. Iye, masuk sih boleh sama-sama, berjuang sama-sama, tapi keluar belum tentu sama. Toh cepat atau lambatnya seseorang lulus juga dipengaruhi oleh karakteristik dosen pembimbing (eeaa alibi tapi serius) dan permasalahan yang akan diteliti (eaaa lagi-lagi alibi). (SEKEDAR CATATAN, kompre adalah impian jangka pendek yang sangat paling ter-besar bagi seorang mahasiswa tingkat akhir, jadi jangan salahkan saya terharu dan bersikap lebay karena teman saya mampu keluar dari tekanan duniawi ini dan segera menuju ke tahap apa yang disebut sebagai NARKOTISASI DUNIAWI dan mungkin saja ia sekarang merasa terbang ke langit ke tujuh, dan saya bangga dia bisa! Sekarang saatnya guwweh untuk berusaha menuju ke singgasana narkotisasi duniawi itu. TUNGGULAHH!!! WAHAI PARA BIDADARI SURGAAA!!). 
Saya pertama kali bertemu sosok nonsixpack but twelvepack yang disebabkan tulang rusuknya yang menyembul keluar dikarenakan posturnya yang bagaikan rangka tulang belulang firaun dilapisi kulit ini yaitu ketika hari pertama kuliah. Ketika saya dan salah seorang ledis yang bernama Rani Umara duduk-duduk di perjenjangan gedung kuliah, datanglah sosok tanpa otot bisep dan trisep ini menyapa.
Marilah kita tanyakan, apa yang kemudian terjadi. Sosok tersebut berkata, "Anak Administrasi Publik juga kan? Ndak masuak?"... dengan sisa-sisa keheranan yang membekas, kami menjawab, "Beko lah, bla bla bla..." (gak ingat dedek kak).
Terus beberapa waktu kemudian ketika semua mahasiswa baru Administrasi Negara dikumpulkan dalam sebuah ruangan dalam rangka perkenalan jurusan, tibalah saatnya untuk memilih komting. Ketika seorang dosen bilang "Siapa yang mau jadi komting?". Ketika seluruh rakyat sungguh diam seribu bahasa yang kalau di komik bakalan ada gagak lewat "kaak kaaak kaaak.." saking heningnya, tiba-tiba tanpa tedeng aling-aling serta kemawasdirian serta kesadaran diri akan kemampuan yang ada, si sosok yang bagaikan ranting tanpa dedaunan berjalan yang menyapa kami tadi itupun mengacungkan tangan dengan pedenya. Dan praktis, seorang manusia yang diutus sebagai khalifah di muka bumi oleh Tuhan, mulai saat itu menjadi komting kami, SAMPAI HARI INI. sungguhlah sosok tiang tanpa kabel ini pun memunculkan kuriusitas mendalam.
Seiring bumi berputar pada porosnya saya akhirnya kenal dengan nanda dan beberapa teman lain karena komik, seperti bokir. ketika berbincang dengan nanda saya membicarakan Detective Conan, sedangkan dengan bokir, saya membicarakan One Piece. Beberapa saat kemudian, saya beserta nanda bertekad dalam hati sebagai khalifah di muka bumi, untuk ikut serta dalam perlombaan karya tulis di Koran Lokal Singgalang tentang Pariwisata di Kota Padang (barusan saya sadar, skripsi nanda ini juga tentang pariwisata. nasib tugas akhirmu broh, ternyata sudah digariskan sejak awal kuliah, hahaha). 
Dengan memegang kukuh tiang agama (tulisan saya ini hanya mencoba menyelaraskan kesinambungan yang dalam bahasa gaulnya yaitu ASBUN saja), kami mengirimkan mahakarya kami ke Kantor Redaksi Singgalang. Namun beberapa hari setelahnya saya jatuh tersimpuh dengan kenyataan yang terhunus ke dada bahwa tidak satupun diantara kami yang memenangkan perlombaan karya tulis tersebut. Namun saya berdiri kembali, menyadarkan hati sanubari bahwa masih ada jalan lain menuju impian yang terkaing-kaing ingin diraih. (oke. saya ingin mulai mengubah arah tulisan blog ini untuk tidak selalu menulis sesuatu yang menggetarkan hati membekukan sukmawati). Maka dengan penuh kesadaran dan tekad yang bulat serta hati yang teguh saya ingin menjadi anggota UKPM Genta Andalas, sebuah organisasi intra kampus yang bergerak dalam bidang pers. Dan ternyata sosok yang bagaikan ikan asin tersebut pun juga memiliki misi yang sama. Maka dari itu kami masuk ke Genta. Tempat yang ternyata nantinya akan menjadi sarang para gerundang kesayangan saya dan tempat kenangan-kenangan yang memang pantas untuk dikenang bertumpuk.
Dan di situlah karakter nanda sebagai seorang pemimpin dan seorang yang gigih terlihat. Awal jadi anggota, ia masuk ke divisi perusahaan karena kelincahannya dan kepiawaiannya dalam membujuk orang-orang agar mau beriklan di Genta. Sedangkan saya berada di bawah divisi redaksi karena saya lebih milih bekerja dengan komputer dan tulis menulis dibandingkan harus berhadapan dengan orang banyak. Kemudian tanpa tedeng aling-aling serta hujan petir yang datang, di kepengurusan selanjutnya ia langsung diangkat menjadi Pimpinan Redaksi karena memiliki kekritisan dan kekuriusitasan yang mumpuni dalam menyerap info-info hott terkini dan terupdate. Setahun kemudian, di bahunya sudah tersampir selempang kebesaran Pimpinan Umum Genta Andalas. Menyadarkan saya akan suatu hal, dimanapun sosok yang mirip tongkat si buta dari gua hantu ini berdiri, selalu menjadi pemimpin dan mengamalkan tugas yang diemban sebagai manusia, yaitu sebagai khalifah di muka bumi.
Kami mengenal sosok ranting millenium ini sebagai sosok yang pekerja keras, gigih. Di sela kesibukannya di Genta, ia masih sempat bekerja sebagai reporter di salah satu Radio lokal selama beberapa bulan, dan sementara itu saya hanya mampu mengembangkan sayap di Genta saja sebagai Pimpinan Redaksi. Di bawah  kepemimpinan si sosok Syahrul Gunawan ini pula, Genta mampu membuat beberapa gebrakan-gebrakan bombastis dan wicaksana
Selang beberapa waktu kemudian, si sosok tulang berbalutkan beberapa membran yang membentuk sebuah kulit tersebut bertemu dengan sosok welas asih sebagai wanita yang menjunjung tinggi feminisme R.A Kartini, Rozzie Yuszally Akhmad yang dengan jiwa patriotis dijadikannya kekasih sampai saat ini dengan jalinan asmara dan prahara yang membumbui kisah-kisah cinta mereka.
Begitulah kisah hidup yang saya ketahui dari Calon Presiden Indonesiah ini, dan kalaupun sosok tiang papan nama jalan ini telah menjadi Presiden, semoga penggalan hidup yang saya ceritakan ini menjadi bagian dari penulisan biografi. Namun nama Nanda Bismar saya akui kurang sophisticated kalau jadi nama presiden hahahaha (dan ini sudah diutarakan sebelumnya kepada saudara nanda), Presiden Nanda, atau Presiden Nda, akan terdengar seperti presiden dari negara keunyu unyuan. Akan lebih mumpuni jika ditambah dengan akhiran Hamengkubowono, atau Nanda Bismar Tantular, atau Nanda Bismar Joko Purwoto :D Tapi apalah arti sebuah nama. :p

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails