Senin, 26 Agustus 2013

Flash Fiction: Tentang Si Manusia Malam


Sekalipun pertemuan sore itu masih membayang di selusur ingatanku, aku masih lupa, atau barangkali samar-samar, untuk mengingat detail dirinya, bagaimana betul raut wajahnya. Yang kuingat hanya suasana pada sore itu. Karena ketika kami bertemu, hampir tak pernah aku menatap wajahnya secara langsung. Bagaimana bisa aku membuang sepersekian kesempatan yang diberikan waktu padaku untuk menikmati sore dengan menatapnya lekat-lekat, agar, yang kuingat sekarang bukan hanya suasana, tetapi juga orang itu.

Perlahan, aku memejamkan mata. Entah bagaimana drama ini akan berakhir. Entah kepada siapa hati ini tertuju, aku masih tidak mengerti. Bagaimana mungkin aku menjadi penghianat pada beberapa orang yang sudah begitu baik kepadaku.

Telah dua hari ini ia tak lagi biasa. Ia, manusia yang tak mau bertatap muka pada pagi dan matahari, selalu bersedia bertemu denganku saat malam. Dan dua hari ini tak lagi biasa. Apakah karena ia membenci pagi dan aku manusia penatap pagi kemudian ia juga menjadi membenciku?

Malam tadi, aku juga menunggunya, seperti malam-malam yang lalu. Tiga puluh menit, enam puluh menit, aku memicingkan mata menunggunya datang. Satu jam, dua jam, tiga jam, dan aku terlelap. Dan terjaga pada terangnya sinar matahari yang menyeruak masuk melalui celah jendela.

Di bawah matahari, kemudian aku mengawasi dirinya. Aku tahu kemungkinan bertemu dengannya pada saat terang ini adalah nol. Itulah mengapa, aku menganggap diriku menyia-nyiakan kesempatan yang datang pada saat senja itu. Dan aku tetap mengawasinya, menunggu si hantu malam itu khilaf dan keluar dari persembunyian, sembari aku berkhianat pada hati yang lain.

Pada malam berikutnya, aku dan dia akhirnya bertemu. Sebelum aku mengucapkan sepatah kata pun, tiba-tiba ia berucap, “Aku tak bisa menunggu orang yang tak tau kepada siapa ia memilih. Maka jangan lagi hidup pada malam, dan terjagalah pada pagi agar kita tak bertemu!”

Saat itu ada purnama. Indah. Aku tetap terjaga. Malam ini, aku akan melihatnya sendirian. Sendirian.

Benci untuk Mencinta

Oh betapa ku saat ini ku benci untuk mencinta. Mencintaimu.
Oh betapa ku saat ini ku cinta untuk membenci. Membencimu
Aku tak tahu apa yg terjadi antara aku dan kau.
Yang ku tahu pasti, ku benci untuk mencintaimu.
-Naif

Kamis, 22 Agustus 2013

Seseorang Dalam Cermin

Saya melihat dan mendengar seseorang berbicara di dalam cermin dan dia bilang:


Entah kenapa saat ini saya merasa bersalah dan kesepian dalam waktu yang sama, dan dengan orang yang sama. 
Entah kenapa saat ini saya merasa ingin menjauh sekaligus ingin kembali akrab seperti yang dulu dalam waktu yang sama, dan dengan orang yang sama. 
Entah kenapa saat ini saya merasa ingin jujur dan sekaligus ingin menutupi perasaan ini, dalam waktu yang sama dan dengan orang yang sama. 
Dan entah kenapa saat ini saya merasa ingin berhenti dan sekaligus ingin melanjutkan apa yang saya rasa, dalam waktu yang sama dan dengan orang yang sama.

Minggu, 18 Agustus 2013

Taman Bermain

Kali ini kamu seperti anak-anak. 
Kamu yang selalu suka dan tiap waktu selalu ingin naik Roller Coaster, 
Mendadak teralihkan karena Hysteria tiba-tiba hadir. 
Lebih seru. 
Lebih memabukkan. 
Dan untuk kali ini, lebih membuatmu ketagihan. 
Kamu ingin turun dari Hysteria dan berlari ke Roller Coaster. 
Namun Hysteria tak ingin berhenti.
Dan sehingga kamu terjebak.
Antara permainan baru yang menggoda, dengan permainan lama yang dulu selalu bermain denganmu. 
Dan kamu tersadar. 
Bahwa Hysteria tak berhenti, karena kau tetap memberikan koin untuknya agar terus bermain denganmu.
Bahwa Roller Coaster tetap berputar, agar kau tetap tertarik pada permainan yang biasa kamu mainkan.





Dan pada akhirnya kau berpikir,
Untuk meninggalkan taman bermain ini saja.




And I didn't mean for this to go as far as it did
And I didn't mean to get so close
And share what we did
And I didn't mean to fall in love, but I did
And you didn't mean to love me back
But I know you did.
(Plain White T'S - Lonely September)

190813
dan kamu baru saja tersadar, kalau Hysteria tahu koinmu terbatas untuknya. 
dan dia juga tahu, kamu bisa meninggalkannya dan kembali ke Roller Coaster, kapanpun kamu mau. 
Dan Hystria juga tahu, kamu akan tetap pergi, walaupun ia bersedia bermain denganmu, dengan ataupun tanpa koin.
Dan setelah semua terjadi, kamu masih saja bingung mau bermain dengan siapa!

Kebayang betapa brengseknya kamu?

MAAF!! :(

tapi, kamu tersadar betapa banyak kata maaf yang terbuang percuma.
galau saja sana!

#njis, hujan pula.

Senin, 12 Agustus 2013

Di Suatu Sore Yang Temaram

ini semua berawal dari perbincangan saya dengan rekan dan sodara seperguruan yang sama-sama bercita-cita ingin mewujudkan kampung halaman kami tercinta Cendung Gigapolis menjadi Cendung Terapolis, bang cecep. Disore hari yang temaram dimulailah percakapan yang terhubungkan lewat sebuah media metropolis mania bernama chattingan pesbuk. Marilah kita tanyakan, hal terkece apakah yang kami bicarakan pada saat chatingan..

yang benar-benar menguras emosi dan segenap air mata bercucuran layaknya air ketek yang menetes dari pori2 ketiak menembus lapisan baju?????

JAWABANNYA..

ea cerita tentang bagaimana keseharian pria kekar macho ini di kampus mengurus segala hal yang berkaitan dengan kewisudaan dia. Sebuah percakapan yang (pada awalnya) mengoyak hati bagai sembilu.. (pada awalnya, namun sehabis chat tetap meninggalkan bekas tertorehan luka yang tak mengering)

bang cecep entah niat curhat mengeluh atau mengungkapkan kebanggaan secara gak langsung, bilang "litak den puta2 kampus maurus wisuda ko heh, huf"

saya terpana melihat deretan-deretan kata yang bermunculan di setiap baris chat tersebut. namun dengan segenap tenaga dan menguras stamina, demi apapun saya mencoba berjiwa besar dan patriotis serta tetap mensupport rekan dan saudara sepertemanan-antar-nenek tersebut. dan dengan seketika di saat itu naluri feminisme keperempuan-perempuanan saya sekonyong-konyong keluar dari dalam diri memancarkan aura kembang desa.

adapun perwujudan dari naluri feminisme tersebut adalah sebuah ide yang mana menyangkut sebuah pertanyaan "aku mau lihat, fashion seperti apa sih yang akan kamu kenakan pas graduation day nantik? karya adibusana siapa yang kamu pakai?" 


lalu terurailah cerita bahwa bang cecep yang santun dan qana'ah tersebut akan mengenakan kebaya transparan.

Jadi konsep kebaya itu dari bahan brokat motif bunga tanpa dikasih puring. jadi transparan aja. tema kebayanya itu yaitu PURE AND NATURAL. nah, biar elegan dan kesannya sophisticated dan agak ningrat, di ujung restleting dikasih seperangkat alat pengaman berupa kunci restleting lengkap dengan kode password dan gembok. hal ini bertujuan agar si pemakai tetap aman walaupun anonoh. adibusana ini juga mengisyaratkan dan mengusung tema "AVAILABLE TO SEE BUT NOT TO TOUCH" 


namun setelah kesadaran ini kembali maka tema yang paling tepat adalah "HOW TO BECOME A HONORABLE BITCH"

ps: mohon maaf atas postingan pasca lebaran kali ini. mohon dimaklumi, dan anggaplah ini sebuah pembelajaran untuk bg ncep dan saya sendiri untuk tetap menjaga norma2 serta keagungan moral yang selama ini dijunjung, dimanapun berada, dan mengubah cara pandang yang semakin menuju ke arah ketidak-beresan terhadap mengamati sebuah objek.

Rabu, 07 Agustus 2013

Miaw!

jadi ceritanya waktu itu saya hendaklah ingin pergi berbuka bersama dengan 3 orang teman dekat. dengan keren dan mantap saya melesat menuju rumah seorang teman, nova, yang kebetulan jaraknya dekat dengan rumah saya. namun setelah sampai di rumah nova yang berjarak 100 meter dari rumah, tiba-tiba nova keluar dengan dandanan ala rumah (pake baju kaos, celana pendek, rambut berantakan, dan saya yakin belum mandi), kemudian saya dihadapkan pada kenyataan yang terhunus ke dada bahwasanya perihal berbuka bersama yang saya impikan semenjak beberapa hari yang lalu batal dilaksanakan karena ririn udah punya janji untuk berbuka bersama dengan keluarganya. dan jadilahhhh... remaja belia keren yang sudah dandan rapih dan wangi ini pun memutuskan untuk bertandang ke rumah nopa, mengobati hati yang diliputi kekecewaan mendalam sembari mete-mete masuk ke dalam rumahnya.
Akan tetapi, saya meyakini dalam hati, ketika udah masuk ke dalam rumah kecebong kesayangan satu ini, saya gak pernah dalam keadaan badmood. walaupun sebelumnya saya badmood -seperti cerita di atas- namun ketika sudah masuk ke dalam, praktis saya jadi goodmood dan sumringah KARENA?
KARENA....
NOVA PUNYA 14 EKOR KUCING LUCU

DAN SAYA SANGAT SUKA KUCING.

maka dari itu, inilahhh.. niat postingan saya kali ini, PAMER FOTO~









keren kan. iya keren.

Jumat, 02 Agustus 2013

Lagu Ini Kurang Ajar

Omelette - Terlalu Cepat

Jangan terlalu cepat
Kau ingin segalanya dari diriku ini
Jangan terburu-buru
Aku pun masih ragukan dirimu kini

*begitu banyak perhatianmu
  yg tlah kau berikan


terlalu yakin dirimu
belum pasti cintaku kan kuberikan
pada dirimu
walau hanya sekejab

Mungkin kau pun mengerti
Aku muak dengan sikapmu selama ini


terlalu yakin dirimu
belum pasti cintaku kan kuberikan
pada dirimu
yg slalu memaksa aku untuk coba mencintaimu
walau hanya sekejab

terlalu yakin dirimu
belum pasti cintaku kan kuberikan
pada dirimu
yg slalu memaksa aku untuk coba mencintaimu
walau hanya sekejap saja


terlalu yakin dirimu
belum pasti cintaku kan kuberikan
pada dirimu
yg slalu memaksa aku untuk coba mencintaimu
walau hanya sekejap saja
sekejab saja, ooh sekejap saja



yah, tiba-tiba pengen posting lagu ini. Alasan? Gak tau. -_-

Kamis, 01 Agustus 2013

Pilihan

Pilih mana, kue yang bentuknya menarik dan bagus tapi rasanya gak enak, atau kue yang bentuknya gak menarik dan gak bagus tapi rasanya udah kayak makanan standar internasional?

Mungkin memang benar, semua orang akan tertarik pada penampilan luar si kue sebelum mencicipi rasanya. Dan mungkin memang benar, jika penampilan kue tersebut terlihat seperti eek taik kucing, orang-orang bakalan mundur duluan sebelum mencicipi rasa luar biasanya. Tapi coba dipikir lagi lebih dalam, rugikah kita jika hanya melihat sesuatu dari luarnya saja? Iya! 

Mungkin penampilan kue yang menarik juga akan menarik orang untuk mencicipinya, walaupun rasanya gak enak. Tapi, sampai dimana sensasi itu ada? Sampai gigitan pertama? Bisa jadi! Dan kemudian orang-orang lain akan mengetahui kalo kue yang menarik yang berada di toples itu gak enak. Mungkin juga penampilan kue yang gak menarik bikin orang urung untuk mencicipinya. Tapi, sampai kapan kita selalu beranggapan kalau semua yang memiliki tampilan luar yang jelek itu 'jelek'? Sampai kapan kita hanya terlena dengan tampilan luar, dan tidak memperhatikan esensi yang ada di dalam luaran yang jelek itu? Sampai kapan kita hanya berpikiran dangkal? Sampai kapan kita (lagi-lagi) berpikir dan menilai setengah-setengah? Tampilan luar hanya dinikmati oleh mata. Sedangkan inner dinikmati oleh hati.

Kita beneran gak bisa menilai orang hanya dengan mata. Serius.


LinkWithin

Related Posts with Thumbnails