Selasa, 23 Desember 2014

Mungkin Kau Memungkinkan Diri untuk Memungkinkan Hal yang Tidak Mungkin

Mungkin kau sekarang bertanya-tanya akankah semua akan berjalan dengan baik. Mungkin sekarang kau berharap aku tidak mengacaukan setiap hasrat dan inginmu kelak. Mungkin sekarang kau berujar "dasar bodoh!" pada dirimu sendiri karena membiarkan semuanya terjadi. Mungkin kau sekarang menyesali setiap keputusan yang sudah terlanjur kau ambil. Mungkin sekarang kau berharap tombol ctrl + z eksis di kehidupan nyata. Dan sekelebat kata "mungkin" itu mungkin sedang kau pikirkan sekarang. 

Mungkin adalah sebuah kata menduga-duga yang belum pasti benar atau tidaknya sebuah hal. Kata "mungkin" ini tidak akan keluar kalau kita mau menggerakkan pantat kita untuk mencari setiap kebenaran. Namun pergerakan pantat itu sendiri pun juga dipengaruhi oleh bermacam hal, baik dari dalam maupun dari luar diri sendiri. Persentasenya 80 : 20. Empat perlima nya berasal dari diri sendiri. Sherlock gak akan dikagumi oleh Shinichi Kudo jika dia hanya puas dengan kata "mungkin". Poirot akan mati kebosanan jika ia hanya diperbolehkan menggunakan sel abu-abunya untuk mengejar kata "mungkin". Kata "mungkin" bukanlah sebuah kata final. Bukanlah sebuah akhir dari segalanya. Pun jika menjadi akhir, kata "mungkin" tersebut hanyalah bersifat misteri. Bersifat belum selesai, belum terkuak, dan gantung. Sungguh menguraikan segala hal yang tidak memuaskan rasa penasaran. Puas dengan kata "mungkin"? berarti kau tidak mempunyai gairah dalam hidup. Atau kau adalah seorang yang mempunyai keterbatasan. Atau mungkin juga kau seorang pemalas tambun yang mengangkat pantat sendiri yang berat pun tidak mampu. Atau, kau capek.

Namun "mungkin" adalah kata yang dibangun dari setiap dugaan. "mungkin" adalah bentuk lain dari hipotesa awal. Dari situlah rasa curiga dan pertanyaan yang menggelitik itu diungkapkan. Dan kata "mungkin" juga bisa berarti bahwa kau hanya ingin menyenangkan diri sendiri dengan kesimpulan bagus dan baik-baik yang kau ambil atas fakta yang sebenarnya sangat menyakitkan bahkan untuk kau ingat sepintas. 

Hanya menulis apa yang terpikirkan saja haha..

Minggu, 23 November 2014

Gloomy when it rains. Because falling is painful.

Sedih rasanya ketika mengingat seseorang yang dulu sempat dekat dengan kita, kini tiba-tiba menjauh. memang alasannya bukan karena ada masalah diantara kami, namun memang keadaan saja yang membikin semua menjadi jauh. karena jarak kita emang jauh. kenangan ketika bersama itu justru membikin tenggorokan tercekat jikalau diingat-ingat. sedih karena dulu pernah ada hal-hal indah dan bahagia yang dilakukan bersama, saling menyemangati dan menjaga. dan semuanya kini hilang. hal tersebut semakin diperparah oleh rasa kesendirian. salah sendiri menjadi introvert. rasanya sungguh bahagia bila berada disekitar orang-orang yang menganggap kita ada, dan butuh dengan kehadirian kita. rasa dibutuhkan. itu yang paling dirindukan ketika kesendirian ini datang. banyak hal-hal indah yang telah dilalui. semoga saya juga bisa menciptakan banyak kenangan indah bersama orang-orang yang akan hadir di kehidupan saya kelak. sungguh, saya tidak ingin sendirian merasa sendiri. tidak ingin ditinggali. dan saya bosan merasa kesepian.

Sabtu, 22 November 2014

Rancap

Di sebuah malam minggu yang tenang si aku kembali memilih untuk berdiskusi dengan seorang teman lamanya, si saya. Diskusi yang cukup alot sebenarnya, karena topiknya pun sedikit rumit dan runyam. Lebih runyam daripada masalah "aku cinta kamu mas akan tetapi kamu kerap kali bermesraan dengannya maka wajarlah aku cemburu dan kemudian berselingkuh dengan pria lain yang lebih kaya darimu". 

Saya: miris sekali ya, malam minggu ini kita hanya berdua bercakap-cakap. tak ada debaran, tak ada darah yang bergejolak hingga menyentuh kelamin, tak ada rabaan..

Aku: hei.. aku memintamu menemaniku bukan untuk menjabarkan tiap-tiap adegan percintaan ala remaja barat yang barusan kau tonton! dasar kau si otak kelamin! cobalah lebih serius sedikit. hidup bukan hanya berpusat pada hati dan kelamin, kau tau..

Saya: halah.. mending kayak saya, terang-terangan bilang kelamin kelaminan daripada si anu si itu, bilangnya "sayang kamu dengan tulus" atau "sayang kamu dengan ikhlas", atau "aku mencintaimu dengan sederhana". Padahal asal kau tau saja, benda tak bertulang di antara pahanya sudah menggelegak tak karuan ketika melihat cewek lain yang lebih seksi dan montok. Banyak yang seperti itu. Lain di mulut, lain di hati, lain di otak, lain di kelamin. Bullshit lah semua tentang cinta-cinta..

Aku: iya aku setuju denganmu, tapi jangan terlalu vulgar begitu lah, bayangkan kalau orang mendengar percakapan kita yang sebenarnya wajar tapi masih dianggap tabu seperti ini. Mereka bakal bilang "Ssst.. si Aku dan si Saya berduaan berbincang tentang kelamin loh!". Bisa salah paham jadinya. Kecuali kalo kamu ingin dituduh masturbasi. Apalagi orang-orang sekarang suka mendengar hal yang setengah-setengah. Dan belum lagi kalau kita membela diri, kita akan dibilang bohong. Orang sekarang kan juga suka dibohongi.

Saya: Iya juga sih. Lagian, wajar orang suka salah paham. Segalanya memang terlihat menipu di dunia ini. Tak ada yang benar-benar terlihat secara gamblang kebenarannya. Kecuali satu hal.

Aku: apa itu?

Saya: kelamin.

Aku: sial! kamu mau membuat page ini jadi mesum hah! Aku tau ini sudah malam, jadi tahanlah sedikit! Lagian sudah kubilang, aku memintamu menemaniku bukan untuk membicarakan masalah vulgar ini, dasar kau mesum! Aku ingin membicarakan hidup dan pilihan, sebuah hal yang lebih luas dari kelaminmu itu!

Saya: hahaha.. jangan emosi begitu lah. kau kan tau, orang-orang akan tertarik pada pembicaraan tentang seks. Anggap saja ini intermezo yang asik. Walaupun pada kenyataannya orang-orang yang mungkin mendengar kita akan menganggap kita kurang beradab. 

Aku: kamu memang kurang beradab!

Saya: jadi, bagaimana kehidupan dan pilihan yang kamu pilih? jangan sampai kamu saya gampar gara-gara mengataiku kurang beradab sekali lagi..

Aku: aku ingin jadi Kugy dan Keenan

Saya: maksudmu, kamu ingin jadi biseksual?

Aku: cmon! jangan tentang sex lagi!

Saya: Kugy itu perempuan dan Keenan itu lelaki. kesimpulan apa lagi yang bisa kuambil selain kata biseksual?

Aku: Kugy adalah seorang pendongeng, dan Keenan adalah seorang pelukis.

Saya: mungkin kamu bisa jadi biseksual, tapi kamu tidak bisa menjadi segalanya. Maksudku, menjadi Kugy dan Keenan.. kau tidak bisa hidup didunia dengan keserakahanmu itu, bego. Kugy yang sebagai Kugy, dan Keenan yang sebagai Keenan, bisa bersatu karena mereka saling melengkapi. Kau tidak bisa menjadikanmu sempurna karena memiliki dua kemampuan. Hampir sempurna, mungkin. Tapi tidak sempurna. Orang bisa sempurna karena kekurangan itu sendiri. Orang bisa sempurna karena bantuan orang lain. Kelebihan dan kekurangan, itu pun hakikat manusia. Saling bekerja sama. 

Aku: Bekerjasama sekalipun butuh kepercayaan tanggung jawab dan segudang hal lain yang rumit! Berurusan dengan manusia memang rumit. Sedangkan berurusan dengan kau saja sudah membuat aku pusing. Jika aku menjadi Kugy dan Keenan, maka tak ada hal yang perlu aku khawatirkan. Ketika aku jadi Kugy, aku tak perlu khawatir Keenan akan membatalkan kerja sama denganku dalam membuat sebuah cerita bergambar ketika aku tak mau diajak kencan olehnya. Begitu juga sebaliknya, jika aku jadi Keenan, aku tak perlu khawatir jika Kugy merajuk karena aku cuekin dan cerita bergambarku tidak selesai. Jika aku punya keduanya, aku bisa mengerjakan impianku dalam damai.

Saya: Kamu tidak akan pernah sukses jika memiliki banyak impian tapi tidak fokus pada satu apapun! lebih baik kamu pilih saja satu, dan kamu jadikan dirimu expert, itu jauh lebih efektif daripada kamu mengejar dua-duanya sekaligus. Kau ini seperti masturbasi saja. 

Aku: Sialan. jangan bawa-bawa kalimat mesum itu lagi, brengsek!

Saya: saya bicara serius. Kau tidak akan bisa mengejar kesempurnaan dengan berusaha menjadi segala. Kau sempurna karena ada orang lain yang tidak sempurna yang membantumu menjadi sempurna. Dasar kau, sampai kapan kau akan pongah seperti itu hah? Kau harus bisa mengukur bayang-bayang. Kau mau terus-terusan dicap gila oleh orang-orang?

Aku: peduli setan!

Saya: kau harus peduli. sudah saatnya kau menurunkan egomu dan berhenti mencoba menjadi sempurna! sifatmu yang seperti itu memperparah kegilaanmu, tau!

Aku: heh brengsek, aku ini gila karena mereka melihatku berbicara denganmu!!!

Kamis, 20 November 2014

Juan

Juan Pablo anak nakal. Hidup hura-hura ngikut teman binal. Dirasuki dentuman musik sampai tubuh terpental. 

Sebenarnya, Juan bisa melakukan banyak hal yang lebih baik dari ini. Hanya saja ia terlalu larut dalam euforia dunia yang memang membikin mabuk. Tak hanya Juan yang ikut tergoda, banyak manusia yang lupa daratan jika telah mengecap setitik rasa narkotika dunia. Lupa bangun, lupa jalan pulang, lupa untuk hidup!

Juan Pablo anak nakal. Menganggap kebebasan adalah hal yang sakral. Sarapan di rumah malam tidur di aspal. 

Sungguh apalah yang akan menimpa Juan ketika mendapati dirinya tidak hidup bersama sebuah keluarga yang tidak berada. Gaya hidup yang ia pilih sungguh mengoyak-ngoyak dompet bapaknya yang hanya seorang pegawai biasa. Juan disekolahkan di sekolah ternama. Namun sayang! Pribadinya lebih menuntut disekolahkan bersama anak gaul lainnya di jalanan. Harapan dan asa bapak tercurah pada gelas yang tertutup. Tumpah ruah, basah, membaur bersama bulir-bulir air mata.

Juan Pablo anak nakal. Lagu picisan perayu cewek secara khusus udah dihafal. Pendekatan demi pendekatan dilakukan secara spesial. 

Sebelas dua belas cewek telah ia gauli. Yang cewek juga mau-mau aja digauli. Tak heran, Juan memang berkelebihan pada fisik dan tampang. Sungguh jika ia sedikit memoles otak dan hati, Juan bisa mendapatkan cewek-cewek yang lebih baik dari yang pernah ia gauli. Namun sekali lagi sayang, alih-alih otak dan hati, Juan lebih tertarik memoles kelamin. Asalkan kelaminnya puas. Bagi Juan itulah bahagianya.

Juan Pablo anak nakal. Akhirnya kena sial! Beruntung belum fatal.

Ujian juga bisa datang dari rasa kebahagiaan dan keberuntungan. Hal itu terjadi pula pada Juan. Bapak tak lagi kerja, tak ada lagi modal buat awut-awutan. Cewek pun bubar melihat Juan hampir modar. Seakan jadi cambuk Juan bangkit menata hidup. Layaknya tanaman yang tumbuh dari eek taik kucing, tanaman tersebut kini berbunga indah. Juan Pablo anak intelektual. Juan bisa bangga. Sudah ku bilang, ia selalu bisa lebih baik dari Juan Pablo anak nakal.

Selasa, 04 November 2014

Kalap

Entah apa yang selalu merasuki jiwa dan raga saya ketika melihat buku-buku bagus diobral dengan harga yang sangat murah. Dengan penuh rasa syukur dan terima kasih saya panjatkan kepada Tuhan YME karena telah membukakan hati para pemilik gramedia untuk mengobralkan buku-buku bagus. Serta terima kasih juga telah menggelapkan mata orang-orang sehingga mereka tidak begitu tertarik dengan buku kriminal detektif macam Agatha Christie, Sidney Sheldon, dan sejumlah buku milik pengarang lainnya, yang menyebabkan buku-buku tersebut gak laku di kota ini sehingga harus diobral SAMPAI HARGANYA MIRING BANGET. ALHAMDULILLAH.

Bayangkan saja, awal tahun yang lalu saya dihadapkan kepada puluhan buku Agatha Christie yang berjejer di rak-rak pajangan lantai 2 Gramedia Padang, namun saya hanya bisa MENATAP NANAR BUKU-BUKU KEREN TERSEBUT karena harga perbukunya yang bisa mentraktir makan siang tiga orang teman. Dan kemudian pada beberapa bulan yang lalu, mungkin karena buku tersebut gak laku-laku, penjualan buku tersebut akhirnya dilakukan secara berpaket, yang mana paket yang paling murah sama dengan setengah dari uang saku bulanan saya. Sedangkan paket yang paling mahal mencapai lebih dari setengah juta harganya ratna :'(

Dan sepahit apapun yang terjadi pada hari-hari di bulan Oktober, tetap saja, BULAN OKTOBER ADALAH BULAN YANG INDAH DAN PENUH KEBAHAGIAAN karena di penghujung bulan ini, saya disuguhkan dengan kenyataan yang terbentang di depan mata bahwa buku-buku novel kriminal detektif HARGANYA DIBANTING SEBANTING BANTINGNYA <3 Bayangkan saja, sebuah novel yang harga aslinya Rp. 53.000,- diobral jadi Rp. 10.000 a.k.a SEPULUH RIBU SAHAJA KAKAK! yang membuat hasrat libido serta gejolak dalam diri membuncah dan mengakibatkan kekalapan yang sungguh tiada dapat tertahankan dalam diri. Dengan gelap mata saya raihlah buku-buku tersebut ke dalam pelukan tanpa tau jumlahnya berapa, apakah nanti uang saya akan cukup ataukah perkalapan ini akan berujung pada tergadainya kolor berenda elegan saya entahlah pada waktu itu sungguh tak terpikirkan!

Namun akhirnya hari itu berujung indah tanpa nestapa berkat ibunda yang selalu mengajarkan saya untuk berhemat sehingga kocek saya masih bersisa NAMUN MAAF IBUNDA RATU ASALKAN IBUNDA RATU TAU SAJA, GRAMEDIA ADALAH TEMPAT YANG PENUH DENGAN APA YANG DISEBUT NARKOTISASI DUNIAWI YANG MUSTAHIL MEMBUAT KITA BISA BERHEMAT-HEMAT, CAM KAN ITU IBUNDA! MAAFKAN ANAKMU YANG PENUH DENGAN AKAL BULUS INI IBUNDA!

Dan akhirnya terbayarlah buku-buku tersebut sejumlah Rp. 160.000 rupiah yang mana jika dikalkulasikan dengan harga aslinya, harga buku-buku tersebut berjumlah Rp. 546.000 rupiah. iya, mencapai setengah juta ratna, sungguh momen ini ingin sekali saya kenang dan saya tulis di buku diary dan buku-buku lainnya sebagai kenang-kenangan betapa beruntungnya makhluk ini pada waktu itu. Terima kasih, sungguh terima kasih pada seluruh pihak yang terlibat, semoga orang-orang selalu membeli buku yang ngehits-ngehits sekarang tanpa memperdulikan buku novel bergenre kriminal detektif jadul namun kece sehingga gramedia tetap mendiskon buku-buku keren yang gak laku tersebut. Aamiin..


:'>

Selasa, 14 Oktober 2014

Lembaran (yang kali ini) Tanpa Tulisan (part 5)

kayaknya untuk kedepannya saya harus belajar mensketsa dengan grid biar objek yang saya gambar lebih proporsional. Kemaren pas baru pertama kali menggambar di A3 jelas banget objeknya gak proporsional. Tangan dan kakinya kekecilan dan ukuran kepala yang gak sebanding dengan ukuran badan. Niat buat make grid sih udah dari dulu-dulu, tapi seperti biasa, MALAS INI UDAH MEMBABI BUTA DI OTAK DAN TUBUH SAYA *tampar-tampar pipi* *pipinya mimi*
namun seperti kata pepatah (sampai sekarang saya gak tau siapakah orang yang bernama pepatah tersebut? kayaknya orang yang sangat bijak), memang butuh banyak usaha untuk mencapai hasil yang maksimal. Untuk merasakan rasa kenyang, kita butuh usaha dulu untuk meraih sendok, menyuapnya ke mulut, menganga, mengatupkan mulut, mengunyah 32 kali hingga menelan. Bahkan kalo malasnya udah keterlaluan pun kita juga masih butuh usaha untuk mencapai rasa kenyang. Walau makan disuapin, dibikin bubur kalo males ngunyah pun kita MASIH HARUS MENELAN MAKANAN, PEOPLE! Semua butuh usaha untuk dapetin yang terbaik (ngomong sih gampang hahaha). 
Dan kali ini saya pun dihadapkan pada kenyataan bahwa hasil sketsa saya masih tidak memiliki proporsi yang pas (selain karena yang pas itu hanya milik Tuhan semata) :D


Gambar di atas pake h, 2b, 6b, dan 8b on A4 paper, dan saya agak puas lah dengan arsiran rambut~ lalala. Pada gambar terbaru saya ini objeknya (LAGI-LAGI!!!!) mepet ke kiri pemirsah :'( Tapi setelah saya berkonsultasi *pret* dengan salah seorang master realis yang saya temui di dunia maya, justru pemakaian free hand (tidak menggunakan grid atau garis bantu apapun) seperti saya inilah yang merupakan proses kerja keras dalam mensketsa. Dan sebaliknya, pemakaian garis bantu pun kata beliau bisa menjadi bumerang sendiri untuk kita karena bisa melemahkan insting menggambar. Kelemahan grid kata master tersebut juga banyak, udah kotor, ribet pula karena menggunakan skala (gampangnya kayak mau bikin peta jaman kita-kita SD dulu, gitu kira-kira). Namun, si master yang qana'ah dan tidak pelit ilmu itu juga bilang pemakaian grid sangat diperlukan untuk gambar yang objeknya lebih dari 1 dan sangat mendetail (kayak gambar prewedding saya kemaren itu. Bukan prewed saya, tapi saya bikin gambar orang yang lagi prewed. Jadi itu maksudnya gambar prewedding yang saya bikin kemaren. KENAPA TIBA-TIBA BISA RIBET BEGINI RATNA??!!!)
Dan si abang-abang/om om itu juga menitahkan kepada saya agar tetap menggunakan free hand untuk melatih insting menggambar, walaupun kagak ada mirip-miripnya juga, atau mirip sedikiiit, atau pun agak mendekati dan kurang persis dengan objek aslinya, gak masalah. Karena aa' kece gimbal tersebut bilang di situlah letak uniknya karena memiliki karakteristik sendiri. Dan kalopun mau make grid untuk mencapai kemiripan 90% juga terserah (karena sekali lagi yang 100% hanya milik Tuhan), tapi ya itu tadi lah resikonya.
Intinya, pemakaian grid ini ada baik dan buruknya.
Demikianlah.
Terima kasih kepada abang master dunia maya atas pencerahannya kepada tukang gambar amatir ini, semoga bang master murah rejeki dan dilancarkan segala urusan oleh Yang Maha Kuasa. Namun alangkah lebih baiknya rambut gondrong tersebut dipangkas rapi agar tidak menciptakan keraguan dan keambiguitasan yang mendalam pada orang-orang yang memandangmu dari belakang, bang. 

Selasa, 07 Oktober 2014

Lembaran yang (kali ini) Tanpa Tulisan (part 4)

Finally, ini gambar requestnya dari jaman tujuh belasan kemaren baru siap hari ini. Sungguh luar biasa efek kemalasan mempengaruhi produktivitas seseorang. Ngegambar sketsa ukuran A3 aja sampai 2 bulan lebih. Walau lama tapi akhirnya selesai juga HAHAHA


masih banyak kekurangan, kayak tangan dan kaki objek yang *kayaknya sih* kekecilan :3 tapi lumayanlah alhamdulillah siap sebelum deadline. Wish me luck (lagi) ! :)

Oktober

Entahlah semacam keruwetan dan kebingungan akhir-akhir ini saya rasakan di awal bulan Oktober yang seharusnya indah ini. Sungguh jika ingin jujur saya akan menjadi pengecut saja yang ingin lari dari semua masalah dan perkara yang tiba-tiba saja masuk ke kehidupan saya. Namun jika begitu saya tidak akan pernah dewasa karena selalu menghindar dari masalah, apalagi membiarkan oranglain menyelesaikan masalah kita! Cuih.. Benar saya adalah seorang perempuan, akan tetapi jika saya selalu lari dan tidak menghadapi masalah tersebut sendiri entah kenapa saya merasa tidak gentle. Perihal gentle atau tidak nya seorang perempuan pun tidak usahlah dipermasalahkan walaupun akan menimbulkan hal-hal yang ambigu, karena sejatinya SUDAH TERLALU BANYAK KEAMBIGUAN DALAM DUNIA INI! Tak ada lagi hitam dan putih. Abu-abu sudah mendominasi setiap lapisan kehidupan. 

Masalah tersebut sama ruwetnya dengan rambut rontok yang ada di sisir saya yang sudah seminggu tidak dibersihkan ini. Kusut, kotor, bergumpal, dan bikin jijik. Iya, saya jijik dengan segala sesuatu yang membuat saya risih akhir-akhir ini. Dan saya juga jijik dengan diri saya yang masih belum mampu meluruskan dan mencari pangkal permasalahan dari kesemuanya. Sepertinya semua masalah ini saling mempunyai benang merah dengan masalah yang lain. Saya merasa ingin berada jauh dari rumah. Ingin merasa jauhhhhhhh dari semua permasalahan. Mungkin Itali merupakan tempat yang asik, atau Australia karena di sana ada kangguru yang selalu meloncat. Dan mungkin juga saya akan belajar meloncat-loncat jika berlari membuat saya terlihat seperti pengecut. 


Dan tidak ada yang bisa saya percayai 100% di atas dunia ini kecuali Tuhan Yang Maha Esa karena Ia lah yang selalu benar dan maha pemberi petunjuk. Apakah manusia memang benar begitu semuanya, atau malah jangan-jangan saya juga termasuk tipe yang demikian entahlah mungkin saja, karena saya bukan malaikat! 

Sungguh ini bukan masalah cinta-cintaan karena masalah cinta sudah terlalu cemen untuk dibahas pada dewasa ini, terlebih saya belum punya cinta walaupun telah mempunyai beragam hubungan dengan beragam orang. Dan cinta memang selalu menyisakan sakit jika akhirnya hanya cinta sendiri, kecuali tipe orang yang emang narsis yang memajang banyak foto diri di dalam kamarnya a.k.a narsis. Bahkan mungkin dia bisa mencintai dirinya sendiri, menikah dengan dirinya sendiri, dan kemudian melenguh sendiri dalam kegiatan masturbasi.


Aaaaahhh ingin rasanya membeli shower baru karena shower lama sudah rusak sehingga air yang tershowerkan kurang deras menshowerkan diri ini. Kemudian saya mandi berjam-jam membiarkan butiran-butiran air yang keras menghantam kepala saya yang sudah penuh dengan masalah yang bertumpuk. Mujur jika hantaman itu berhasil mengeluarkan sedikit saja permasalahan sehingga dengan demikian saya bisa mengeringkan badan lalu berjemur di atas atap rumah. 

Pagi tadi pun terlihat bulan begitu besar dan merah yang sepertinya ingin sekali melihat saya seperti ini. Oktober ini seharusnya bulan yang tenang dan tentram. 

Sungguh semua rasa yang ada bercampur baur dan ada hasrat serta dorongan untuk melempar kepala seseorang dengan sebilah kayu atau dengan sebungkus roti basi bila sebilah kayu akan membuat saya bertanggung jawab untuk membawa seseorang tersebut ke rumah sakit. 

Dan hendaklah manusia selalu bertanggung jawab atas pilihan-pilihan yang diambil, pun juga jangan terlalu merasa bertanggung-jawab atas semua hal karena kita tidak bisa ikut campur terhadap semua hal di dunia ini. Dan tanggung jawab memang hal yang sangat penting, apalagi bila menyangkut masa depan, apalagi bagi seorang perfeksionis yang sering ngomel bila diujung bajunya ada noda membandel yang tidak terangkat ketika mencuci.

Pun kejujuran sudah tak lagi bisa diperhitungkan keberadaannya saat ini karena sudah banyak sekali korban penipuan yang beredar di koran-koran pun yang beredar dari mulut ke mulut, pun juga yang beredar dalam hati saja karena malu merasa sudah kena tipu.

Dan saling menghargai adalah dua kata yang fosilnya dapat ditemukan dalam buku PPKN kurikulum 1994 yang tentu saja sudah dimakan rayap dan hampir lenyap. Merupakan sebuah sikap yang sangat bernilai dan mahal harganya bahkan tidak bisa diuangkan dengan mata uang apapun.

Dan uang, sekali lagi, UANG, memang penting. Tapi uang bukanlah hal yang bisa mengangkat derajat seseorang di mata tuhan. Tentu lain hal jika kita melihat dari kacamata manusia yang sudah terlalu bobrok dan mengagungkan setiap orang yang berdompet tebal. Namun syukurlah, tidak semua manusia bermental penjilat dan tidak semua manusia bisa dibeli dengan uang. Manusia punya harga diri. Tapi harga diri pun sama halnya dengan tanggungjawab, kejujuran, dan saling menghargai, tidak bisa dibeli dengan menggunakan mata uang manapun di seluruh jagat raya ini. 

Semoga yang membaca dapat memetik satu hal yangberguna dari tulisan yang tidak jelas mau dibawa kemana ini. 

Jumat, 03 Oktober 2014

#20factsaboutme

Kena tag Ulan Imagi di facebook, katanya yang ini lagi in :D :
1. Meta Orlanda Pradezi, jelang 24 tahun, anak ke 4 dari 4 bersaudara (jika itu termasuk bang Nicholas Saputra, bang Lee Kwang Soo, dan kak Natasha Lyone. iya, keluarga kami multiras)
2. Lahir 9 Oktober 1990, golongan darah O, introvert, cenderung idealis (untuk saat ini)
3. Lebih suka baca buku bergenre crime dan semua komik
4. Pengen jago sketsa realis
5. Muse, Alterbridge, Linkin Park, System of a Down, Radiohead, Lamb of God, Greenday, Saosin, The S.I.G.I.T, Naif, Sheila on 7, Padi, Jikustik, Paloma Faith, Richard Sanderson, Billi Joel dan lagu segenre lainnya
6. Movies, anime, and TV series addicts
7. Pengen punya galery lukisan, toko buku, toko kue, dan kios bunga
8. Jijik lihat cicak
9. Pelahap Nasi Goreng apapun asalkan tanpa petai
10. Mint green, Black, Navy Blue, White
11. Gak suka banget pake perhiasan (atau memakai apapun) yang berkilau-kilauan
12. Paling sering dibilang si datar atau tanpa ekspresi
13. Sering lelet
14. Suka mandi dan gosok gigi
15. Jus Melon
16. Anxiety Girl
17. Anti sinetron
18. Kepo dan penasaran
19. Paling benci dengan ketidaksetiaan
20. Cat and Kid Lovers


Senin, 18 Agustus 2014

Lembaran (yang kali ini) Tanpa Tulisan (part 3)

Akhirnya hasil sketsa saya ada yang minat juga. Bersyukur kepada Tuhan YME yang selalu memberikan ilmu rezeki dan kesempatan pada tiap-tiap umatNya. Kemaren sempat ditawarin sama teman SD untuk membuat desain dompet bordiran untuk dijual. Gambarnya simpel aja kisaran ukuran kertas A5-A4, tapi yang gak diduga itu bayarannya. Dengan ukuran sekecil itu, saya malah dikasih harga yang menurut saya berlebihan dan gak sebanding dengan hasil yang saya kasih. Saking gak percayanya saya dapet uang segitu, uangnya masih saya simpan di dalam amplop, gak dipake2, takut misalnya gara-gara gambar saya bikin dompetnya gak laku trus dia minta uangnya dikembaliin hahaha...

by the way udah lama gak mosting gambar sketsa yang baru :D


yang ini Cara Delevingne, ini juga termasuk lama bikinnya karena dipengaruhi rasa malas yang berkepanjangan. Rambutnya masih belum memuaskan batiniah rohani saya tapi lumayan lah dibandingin sketsa kemaren-kemaren. Trus bagian lehernya rada aneh juga :3

ini arsiran wajah step by step nya:





yang ini Citra Ayu Wardhani, teman KKN saya dulu. Sebenernya dia udah jauh2 hari minta di sketsa, tapi ketika itu kemampuan saya menggambar masih sangat sangat belum memuaskan diri saya sendiri. Setelah beberapa bulan kemudian ketika saya rasa teknik mengarsir saya udah lumayan berkembang dan si Cihud udah bilang "PHP in aja aku terus, dasar lelaki!!!" ke saya, barulah saya bikin gambar ini. Di gambar ini saya kurang suka bagian jilbabnya yang arsirannya terlalu kaku.



kalo yang ini pipi Triani Maris saya bikin kebesaran gara-gara pengaruh arsiran yang gak bagus. Setelah gambar ini diposting di Facebook, si yani malah mencak-mencak ke saya gak terima pipinya kayak bakpao hahaha.. Tapi saya suka arsiran rambut di sketsa ini.


btw saya suka seluruh arsiran di sketsa Melanie Laurent ini terkecuali rambut. Di sini rambutnya gak realis, lebih ke arah ilustrasi(?) atau anime(?). 

setelah diperhatikan akhir-akhir ini saya lebih sering menggambar cewek, ini bukanlah pertanda bahwa saya telah mengalami perubahan orientasi seksual, akan tetapi hanya disebabkan oleh rasa penasaran akan jawaban dari pertanyaan bagaimanakah cara mengarsir rambut yang benar serta bagaimanakahh cara mengarsir sehingga menghasilkan sketsa yang arsirannya halus. Secara kan umumnya wajah wanita gradasi hitam putihnya tidaklah begitu kentara terlihat. Wish me luck :D

Senin, 10 Maret 2014

To The Jungle (part 1)

Alhamdulillah masa-masa sulit di kuliah berakhir. Iya, masa-masa sulit kuliah saja. Sebelumnya saya menyadari sepenuhnya, akan ada banyak lagi masa-masa sulit setelah urusan perkuliahan ini berakhir. Pada tanggal 22 Februari 2014 kemaren, alhamdulillah saya mengakhiri fase "pelajar" dalam hidup saya. Maksud saya pelajar yang resmi hahaha.. karena tentu saja, menjadi pelajar tidak hanya di lembaga-lembaga pendidikan semata, di luar dari itu malah lebih banyak lagi ilmu yang bisa kita peroleh, bahkan hanya dengan ber observing. (kecuali kalo saya nyambung lagi S2, barulah saya kembali menjadi pelajar resmi dan saya memang berniat ingin kuliah lagi, tapi saya pengen untuk bekerja terlebih dahulu).

Dengan telah terwisudanya saya, maka banyak hal yang telah dan akan berubah pastinya. Free time semakin banyak, lebih sering malas-malasan, positifnya saya lebih banyak membaca buku karena ketika jaman kuliah kemaren saya selalu haus akan membeli buku, namun hanya beberapa yang dibaca karena sedang kalut dengan urusan per-skripsi-an :D, plus hilangnya kegiatan orang-orang terdekat yang bertanya "KAPAN WISUDA?" hahaha..

Di samping itu, hal yang juga menjadi perhatian saya setelah dua minggu resmi menjadi Job Seeker ini adalah BANYAKNYA TEMAN SAYA YANG TIBA-TIBA MENGIRIMKAN UNDANGAN PERNIKAHANNYA KE RUMAH. ya tuhan, saya menjadi berpikir, apa yang membuat mereka untuk memilih mengikat diri mereka dalam lembaga pernikahan secepat ini? Atau mungkin, bukan mereka yang cepat dan terburu-buru, mungkin saja SAYALAH YANG TERLALU LELET! HHAHAHAH

Memang orang tua saya belum tergesa-gesa untuk memiliki seorang menantu. Tapi, dalam penilaian dari diri saya sendiri, saya belumlah termasuk tipe orang yang telah siap untuk berumah tangga. Berhubung dalam seminggu ini udah 3 buah undangan yang saya terima, maka sebuah pertanyaan pun menggelitik hati dan otak saya, Mampukah saya untuk juga segera menuju ke jenjang pernikahan dan membentuk sebuah keluarga? 

Memang secara fisik -terlebih karena hormon estrogen saya sudah berfungsi secara aktif- (dan umur, mungkin) saya sudah pantas berkeluarga, namun secara mentally, kepribadian, pemikiran, serta ego, saya belum matang. Faktor 'keuangan' pun saya belum mapan, akan tetapi wanita tidak perlu diperhitungkan penghasilannya bukan? (meskipun begitu saya tetap ingin sekali bekerja). Saya belum dewasa karena saya menganggap saya masih dominan memikirkan diri sendiri. Saya akui, saya tipe orang yang egois. Ketika ibu saya sakit kemaren, barulah saya tersadar bahwa saya sebagai anak satu-satunya, tidaklah pantas untuk berpusat pada diri sendiri. Barulah saya tersadar bahwa sayalah yang selanjutnya yang akan bertanggungjawab. Sayalah yang akan memegang tongkat estafet selanjutnya untuk mengurus keluarga ini. Dan sayalah yang akan mengurus mereka, orang tua saya, karena hanya sayalah yang mereka miliki. 

Saya masih belajar untuk itu, dan masih banyak lagi hal yang harus saya pelajari dan dibiasakan agar nanti hal-hal kecil pemicu permasalahan dalam rumah tangga lebih diminimalisir. Karena menurut saya, berkeluarga adalah sebuah kegiatan yang wajib dan hanya (harus) sekali terjadi seumur hidup, dan pernikahan adalah lembaga yang sakral, serta berumah tangga adalah sebuah hal yang rumit, rumit! Berkeluarga bukan hanya mengenai pertambahan anggota baru dalam keluarga besar, melakukan hubungan seks, dan mempunyai anak, tapi lebih, lebiiihhhh dari itu, berkeluarga berarti juga mengenai bertanggung jawab, loyalitas, kejujuran, kesetiaan, dan banyak hal lainnya. Dan jelas saya belum siap berumah tangga apabila tanggung jawab untuk diri sendiri dan memikirkan diri sendiri saja saya belum bisa sepenuhnya. 

to be continued...

Rabu, 26 Februari 2014

Lembaran (yang kali ini) Tanpa Tulisan part 2

minggu ini saya menggambar Natalie Portman, yang ini agak lama nyeleseinnya, soalnya selama proses ngerjainnya, mood menggambar saya lagi naik turun gak stabil. Belum lagi pada pengalaman sebelumnya menggambar objek "cewek", saya gagal segagal-gagalnya haha.. jadi aja pas menggambar Natalie jadi gak pedean.. menurut saya beda banget menggambar objek cowok dan cewek. Saya sih lebih senang menggambar cowok. Saya lebih senang gambar cowok bukan karena jenis kelamin saya cewek sih. Toh cowok2 yang saya gambar gak ganteng dan tampan-tampan, tapi saya lebih mencari wajah yang berkarakter. Menurut saya sih, menggambar objek yang berkarakter lebih mudah dikenali (diketahui) hasil akhirnya, walaupun hasil akhirnya ituh jweeleek :D

Kayak Leonardo Dicaprio, ciri khasnya itu ada di mata yang menjorok ke dalam dan tajam, bibir yang tipis, senyum yang menggoda (aaaaaaaaaaakkk~~)


pas ngegambar leo ini saya jadi terbawa suasana nyanyiin lagu Lana del Ray yang liriknya 'will you still love me.. when i'm no longer.. young.. and beautiful~~' soundtrack pelemnya si leo yang baru, The Great Gatsby.

trus juga kayak Chris Martin lead vocalistnya Coldplay, juga punya karakter yang lebih menonjol pada bagian mata dan bibir

pas menggambar ini saya juga jadi sering nyanyiin lagunya coldplay macam Fix You :D

ada yang beda dari dua gambar di atas (muke nye jelas aja beda) yaitu.... arsiran rambut! liat rambutnya leo item semua kayak pake kopiah, dan bandingkan dengan rambutnya si chris yang lebih ber-highlight.. iya, pada akhirnya saya menemukan alternatif lain untuk membuat highlight pada rambut (yang mungkin merupakan cara yang salah dan masih primitif) menggunakan eraser pen. saya cukup mengayun-ayunkan penghapus dengan jemari lentik penari saya dan kemudian tadaaa... terciptalah highlight abal-abal (tapi lumayan lah) !

dan minggu ini, dengan jangka waktu yang cukup lama -jika dibandingkan dengan gambar saya yang lain-saya menggambar objek cewek, Natalie Portman :)


gambar ini saya pake 6H, 2B, 4B, dan 8B.

Seperti yang tadi saya bilang, lebih seneng gambar cowok daripada cewek. Alasan lain yaitu karena karakter wajah cowok lebih kasar dari cewek. Kalo muka cowok itu lebih kasar, lebih jelas gradasi antara hitam dan putihnya. Kalo cewek menurut saya lebih haluuus~~ dan banyak ditemukan adanya gradasi gelap terang yang tidak terlalu kentara terlihat, sehingga butuh ekstra teliti dan lebih detail. Dan di gambar ini pun saya masih terkendala masalah rambut. Sempat terpikirkan untuk menggambar Natalie Portman yang pelontos tanpa rambut kayak pas dia di pelem V for Vendeta, tapi kalo gak terus-terusan dicoba, saya gak bakalan bisa-bisa menggambar rambut. Saya kan banyak ngepens sama artis-artis yang berambut lebat macam Amanda Seyfried dan Emma Watson. Terakhir saya menggambar Amanda malah jadinya beginih:


inilah gambar cewek saya yang pertama sodara-sodara :D kayaknya saya juga harus lebih banyak menggambar cewek wahahaha

oh ya, ini satu lagi, si papskiiiiiiihhhhh :)

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails