Minggu, 23 November 2014

Gloomy when it rains. Because falling is painful.

Sedih rasanya ketika mengingat seseorang yang dulu sempat dekat dengan kita, kini tiba-tiba menjauh. memang alasannya bukan karena ada masalah diantara kami, namun memang keadaan saja yang membikin semua menjadi jauh. karena jarak kita emang jauh. kenangan ketika bersama itu justru membikin tenggorokan tercekat jikalau diingat-ingat. sedih karena dulu pernah ada hal-hal indah dan bahagia yang dilakukan bersama, saling menyemangati dan menjaga. dan semuanya kini hilang. hal tersebut semakin diperparah oleh rasa kesendirian. salah sendiri menjadi introvert. rasanya sungguh bahagia bila berada disekitar orang-orang yang menganggap kita ada, dan butuh dengan kehadirian kita. rasa dibutuhkan. itu yang paling dirindukan ketika kesendirian ini datang. banyak hal-hal indah yang telah dilalui. semoga saya juga bisa menciptakan banyak kenangan indah bersama orang-orang yang akan hadir di kehidupan saya kelak. sungguh, saya tidak ingin sendirian merasa sendiri. tidak ingin ditinggali. dan saya bosan merasa kesepian.

Sabtu, 22 November 2014

Rancap

Di sebuah malam minggu yang tenang si aku kembali memilih untuk berdiskusi dengan seorang teman lamanya, si saya. Diskusi yang cukup alot sebenarnya, karena topiknya pun sedikit rumit dan runyam. Lebih runyam daripada masalah "aku cinta kamu mas akan tetapi kamu kerap kali bermesraan dengannya maka wajarlah aku cemburu dan kemudian berselingkuh dengan pria lain yang lebih kaya darimu". 

Saya: miris sekali ya, malam minggu ini kita hanya berdua bercakap-cakap. tak ada debaran, tak ada darah yang bergejolak hingga menyentuh kelamin, tak ada rabaan..

Aku: hei.. aku memintamu menemaniku bukan untuk menjabarkan tiap-tiap adegan percintaan ala remaja barat yang barusan kau tonton! dasar kau si otak kelamin! cobalah lebih serius sedikit. hidup bukan hanya berpusat pada hati dan kelamin, kau tau..

Saya: halah.. mending kayak saya, terang-terangan bilang kelamin kelaminan daripada si anu si itu, bilangnya "sayang kamu dengan tulus" atau "sayang kamu dengan ikhlas", atau "aku mencintaimu dengan sederhana". Padahal asal kau tau saja, benda tak bertulang di antara pahanya sudah menggelegak tak karuan ketika melihat cewek lain yang lebih seksi dan montok. Banyak yang seperti itu. Lain di mulut, lain di hati, lain di otak, lain di kelamin. Bullshit lah semua tentang cinta-cinta..

Aku: iya aku setuju denganmu, tapi jangan terlalu vulgar begitu lah, bayangkan kalau orang mendengar percakapan kita yang sebenarnya wajar tapi masih dianggap tabu seperti ini. Mereka bakal bilang "Ssst.. si Aku dan si Saya berduaan berbincang tentang kelamin loh!". Bisa salah paham jadinya. Kecuali kalo kamu ingin dituduh masturbasi. Apalagi orang-orang sekarang suka mendengar hal yang setengah-setengah. Dan belum lagi kalau kita membela diri, kita akan dibilang bohong. Orang sekarang kan juga suka dibohongi.

Saya: Iya juga sih. Lagian, wajar orang suka salah paham. Segalanya memang terlihat menipu di dunia ini. Tak ada yang benar-benar terlihat secara gamblang kebenarannya. Kecuali satu hal.

Aku: apa itu?

Saya: kelamin.

Aku: sial! kamu mau membuat page ini jadi mesum hah! Aku tau ini sudah malam, jadi tahanlah sedikit! Lagian sudah kubilang, aku memintamu menemaniku bukan untuk membicarakan masalah vulgar ini, dasar kau mesum! Aku ingin membicarakan hidup dan pilihan, sebuah hal yang lebih luas dari kelaminmu itu!

Saya: hahaha.. jangan emosi begitu lah. kau kan tau, orang-orang akan tertarik pada pembicaraan tentang seks. Anggap saja ini intermezo yang asik. Walaupun pada kenyataannya orang-orang yang mungkin mendengar kita akan menganggap kita kurang beradab. 

Aku: kamu memang kurang beradab!

Saya: jadi, bagaimana kehidupan dan pilihan yang kamu pilih? jangan sampai kamu saya gampar gara-gara mengataiku kurang beradab sekali lagi..

Aku: aku ingin jadi Kugy dan Keenan

Saya: maksudmu, kamu ingin jadi biseksual?

Aku: cmon! jangan tentang sex lagi!

Saya: Kugy itu perempuan dan Keenan itu lelaki. kesimpulan apa lagi yang bisa kuambil selain kata biseksual?

Aku: Kugy adalah seorang pendongeng, dan Keenan adalah seorang pelukis.

Saya: mungkin kamu bisa jadi biseksual, tapi kamu tidak bisa menjadi segalanya. Maksudku, menjadi Kugy dan Keenan.. kau tidak bisa hidup didunia dengan keserakahanmu itu, bego. Kugy yang sebagai Kugy, dan Keenan yang sebagai Keenan, bisa bersatu karena mereka saling melengkapi. Kau tidak bisa menjadikanmu sempurna karena memiliki dua kemampuan. Hampir sempurna, mungkin. Tapi tidak sempurna. Orang bisa sempurna karena kekurangan itu sendiri. Orang bisa sempurna karena bantuan orang lain. Kelebihan dan kekurangan, itu pun hakikat manusia. Saling bekerja sama. 

Aku: Bekerjasama sekalipun butuh kepercayaan tanggung jawab dan segudang hal lain yang rumit! Berurusan dengan manusia memang rumit. Sedangkan berurusan dengan kau saja sudah membuat aku pusing. Jika aku menjadi Kugy dan Keenan, maka tak ada hal yang perlu aku khawatirkan. Ketika aku jadi Kugy, aku tak perlu khawatir Keenan akan membatalkan kerja sama denganku dalam membuat sebuah cerita bergambar ketika aku tak mau diajak kencan olehnya. Begitu juga sebaliknya, jika aku jadi Keenan, aku tak perlu khawatir jika Kugy merajuk karena aku cuekin dan cerita bergambarku tidak selesai. Jika aku punya keduanya, aku bisa mengerjakan impianku dalam damai.

Saya: Kamu tidak akan pernah sukses jika memiliki banyak impian tapi tidak fokus pada satu apapun! lebih baik kamu pilih saja satu, dan kamu jadikan dirimu expert, itu jauh lebih efektif daripada kamu mengejar dua-duanya sekaligus. Kau ini seperti masturbasi saja. 

Aku: Sialan. jangan bawa-bawa kalimat mesum itu lagi, brengsek!

Saya: saya bicara serius. Kau tidak akan bisa mengejar kesempurnaan dengan berusaha menjadi segala. Kau sempurna karena ada orang lain yang tidak sempurna yang membantumu menjadi sempurna. Dasar kau, sampai kapan kau akan pongah seperti itu hah? Kau harus bisa mengukur bayang-bayang. Kau mau terus-terusan dicap gila oleh orang-orang?

Aku: peduli setan!

Saya: kau harus peduli. sudah saatnya kau menurunkan egomu dan berhenti mencoba menjadi sempurna! sifatmu yang seperti itu memperparah kegilaanmu, tau!

Aku: heh brengsek, aku ini gila karena mereka melihatku berbicara denganmu!!!

Kamis, 20 November 2014

Juan

Juan Pablo anak nakal. Hidup hura-hura ngikut teman binal. Dirasuki dentuman musik sampai tubuh terpental. 

Sebenarnya, Juan bisa melakukan banyak hal yang lebih baik dari ini. Hanya saja ia terlalu larut dalam euforia dunia yang memang membikin mabuk. Tak hanya Juan yang ikut tergoda, banyak manusia yang lupa daratan jika telah mengecap setitik rasa narkotika dunia. Lupa bangun, lupa jalan pulang, lupa untuk hidup!

Juan Pablo anak nakal. Menganggap kebebasan adalah hal yang sakral. Sarapan di rumah malam tidur di aspal. 

Sungguh apalah yang akan menimpa Juan ketika mendapati dirinya tidak hidup bersama sebuah keluarga yang tidak berada. Gaya hidup yang ia pilih sungguh mengoyak-ngoyak dompet bapaknya yang hanya seorang pegawai biasa. Juan disekolahkan di sekolah ternama. Namun sayang! Pribadinya lebih menuntut disekolahkan bersama anak gaul lainnya di jalanan. Harapan dan asa bapak tercurah pada gelas yang tertutup. Tumpah ruah, basah, membaur bersama bulir-bulir air mata.

Juan Pablo anak nakal. Lagu picisan perayu cewek secara khusus udah dihafal. Pendekatan demi pendekatan dilakukan secara spesial. 

Sebelas dua belas cewek telah ia gauli. Yang cewek juga mau-mau aja digauli. Tak heran, Juan memang berkelebihan pada fisik dan tampang. Sungguh jika ia sedikit memoles otak dan hati, Juan bisa mendapatkan cewek-cewek yang lebih baik dari yang pernah ia gauli. Namun sekali lagi sayang, alih-alih otak dan hati, Juan lebih tertarik memoles kelamin. Asalkan kelaminnya puas. Bagi Juan itulah bahagianya.

Juan Pablo anak nakal. Akhirnya kena sial! Beruntung belum fatal.

Ujian juga bisa datang dari rasa kebahagiaan dan keberuntungan. Hal itu terjadi pula pada Juan. Bapak tak lagi kerja, tak ada lagi modal buat awut-awutan. Cewek pun bubar melihat Juan hampir modar. Seakan jadi cambuk Juan bangkit menata hidup. Layaknya tanaman yang tumbuh dari eek taik kucing, tanaman tersebut kini berbunga indah. Juan Pablo anak intelektual. Juan bisa bangga. Sudah ku bilang, ia selalu bisa lebih baik dari Juan Pablo anak nakal.

Selasa, 04 November 2014

Kalap

Entah apa yang selalu merasuki jiwa dan raga saya ketika melihat buku-buku bagus diobral dengan harga yang sangat murah. Dengan penuh rasa syukur dan terima kasih saya panjatkan kepada Tuhan YME karena telah membukakan hati para pemilik gramedia untuk mengobralkan buku-buku bagus. Serta terima kasih juga telah menggelapkan mata orang-orang sehingga mereka tidak begitu tertarik dengan buku kriminal detektif macam Agatha Christie, Sidney Sheldon, dan sejumlah buku milik pengarang lainnya, yang menyebabkan buku-buku tersebut gak laku di kota ini sehingga harus diobral SAMPAI HARGANYA MIRING BANGET. ALHAMDULILLAH.

Bayangkan saja, awal tahun yang lalu saya dihadapkan kepada puluhan buku Agatha Christie yang berjejer di rak-rak pajangan lantai 2 Gramedia Padang, namun saya hanya bisa MENATAP NANAR BUKU-BUKU KEREN TERSEBUT karena harga perbukunya yang bisa mentraktir makan siang tiga orang teman. Dan kemudian pada beberapa bulan yang lalu, mungkin karena buku tersebut gak laku-laku, penjualan buku tersebut akhirnya dilakukan secara berpaket, yang mana paket yang paling murah sama dengan setengah dari uang saku bulanan saya. Sedangkan paket yang paling mahal mencapai lebih dari setengah juta harganya ratna :'(

Dan sepahit apapun yang terjadi pada hari-hari di bulan Oktober, tetap saja, BULAN OKTOBER ADALAH BULAN YANG INDAH DAN PENUH KEBAHAGIAAN karena di penghujung bulan ini, saya disuguhkan dengan kenyataan yang terbentang di depan mata bahwa buku-buku novel kriminal detektif HARGANYA DIBANTING SEBANTING BANTINGNYA <3 Bayangkan saja, sebuah novel yang harga aslinya Rp. 53.000,- diobral jadi Rp. 10.000 a.k.a SEPULUH RIBU SAHAJA KAKAK! yang membuat hasrat libido serta gejolak dalam diri membuncah dan mengakibatkan kekalapan yang sungguh tiada dapat tertahankan dalam diri. Dengan gelap mata saya raihlah buku-buku tersebut ke dalam pelukan tanpa tau jumlahnya berapa, apakah nanti uang saya akan cukup ataukah perkalapan ini akan berujung pada tergadainya kolor berenda elegan saya entahlah pada waktu itu sungguh tak terpikirkan!

Namun akhirnya hari itu berujung indah tanpa nestapa berkat ibunda yang selalu mengajarkan saya untuk berhemat sehingga kocek saya masih bersisa NAMUN MAAF IBUNDA RATU ASALKAN IBUNDA RATU TAU SAJA, GRAMEDIA ADALAH TEMPAT YANG PENUH DENGAN APA YANG DISEBUT NARKOTISASI DUNIAWI YANG MUSTAHIL MEMBUAT KITA BISA BERHEMAT-HEMAT, CAM KAN ITU IBUNDA! MAAFKAN ANAKMU YANG PENUH DENGAN AKAL BULUS INI IBUNDA!

Dan akhirnya terbayarlah buku-buku tersebut sejumlah Rp. 160.000 rupiah yang mana jika dikalkulasikan dengan harga aslinya, harga buku-buku tersebut berjumlah Rp. 546.000 rupiah. iya, mencapai setengah juta ratna, sungguh momen ini ingin sekali saya kenang dan saya tulis di buku diary dan buku-buku lainnya sebagai kenang-kenangan betapa beruntungnya makhluk ini pada waktu itu. Terima kasih, sungguh terima kasih pada seluruh pihak yang terlibat, semoga orang-orang selalu membeli buku yang ngehits-ngehits sekarang tanpa memperdulikan buku novel bergenre kriminal detektif jadul namun kece sehingga gramedia tetap mendiskon buku-buku keren yang gak laku tersebut. Aamiin..


:'>

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails