Senin, 12 Agustus 2013

Di Suatu Sore Yang Temaram

ini semua berawal dari perbincangan saya dengan rekan dan sodara seperguruan yang sama-sama bercita-cita ingin mewujudkan kampung halaman kami tercinta Cendung Gigapolis menjadi Cendung Terapolis, bang cecep. Disore hari yang temaram dimulailah percakapan yang terhubungkan lewat sebuah media metropolis mania bernama chattingan pesbuk. Marilah kita tanyakan, hal terkece apakah yang kami bicarakan pada saat chatingan..

yang benar-benar menguras emosi dan segenap air mata bercucuran layaknya air ketek yang menetes dari pori2 ketiak menembus lapisan baju?????

JAWABANNYA..

ea cerita tentang bagaimana keseharian pria kekar macho ini di kampus mengurus segala hal yang berkaitan dengan kewisudaan dia. Sebuah percakapan yang (pada awalnya) mengoyak hati bagai sembilu.. (pada awalnya, namun sehabis chat tetap meninggalkan bekas tertorehan luka yang tak mengering)

bang cecep entah niat curhat mengeluh atau mengungkapkan kebanggaan secara gak langsung, bilang "litak den puta2 kampus maurus wisuda ko heh, huf"

saya terpana melihat deretan-deretan kata yang bermunculan di setiap baris chat tersebut. namun dengan segenap tenaga dan menguras stamina, demi apapun saya mencoba berjiwa besar dan patriotis serta tetap mensupport rekan dan saudara sepertemanan-antar-nenek tersebut. dan dengan seketika di saat itu naluri feminisme keperempuan-perempuanan saya sekonyong-konyong keluar dari dalam diri memancarkan aura kembang desa.

adapun perwujudan dari naluri feminisme tersebut adalah sebuah ide yang mana menyangkut sebuah pertanyaan "aku mau lihat, fashion seperti apa sih yang akan kamu kenakan pas graduation day nantik? karya adibusana siapa yang kamu pakai?" 


lalu terurailah cerita bahwa bang cecep yang santun dan qana'ah tersebut akan mengenakan kebaya transparan.

Jadi konsep kebaya itu dari bahan brokat motif bunga tanpa dikasih puring. jadi transparan aja. tema kebayanya itu yaitu PURE AND NATURAL. nah, biar elegan dan kesannya sophisticated dan agak ningrat, di ujung restleting dikasih seperangkat alat pengaman berupa kunci restleting lengkap dengan kode password dan gembok. hal ini bertujuan agar si pemakai tetap aman walaupun anonoh. adibusana ini juga mengisyaratkan dan mengusung tema "AVAILABLE TO SEE BUT NOT TO TOUCH" 


namun setelah kesadaran ini kembali maka tema yang paling tepat adalah "HOW TO BECOME A HONORABLE BITCH"

ps: mohon maaf atas postingan pasca lebaran kali ini. mohon dimaklumi, dan anggaplah ini sebuah pembelajaran untuk bg ncep dan saya sendiri untuk tetap menjaga norma2 serta keagungan moral yang selama ini dijunjung, dimanapun berada, dan mengubah cara pandang yang semakin menuju ke arah ketidak-beresan terhadap mengamati sebuah objek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails