Banyak hal yang terjadi. Pengkhianatan, pengakuan, jatuh cinta lagi, pencitraan, kekecewaan, pengharapan, rasa bersalah, bahagia, semuanya menjadi satu dalam minggu terakhir ini. Dan, sejujurnya, Laras menikmatinya. Bahkan sampai hal-hal yang buruk sekalipun, lamat-lamat mengecap setiap tetes rasa sakit yang ia rasakan, dan menghayati setiap momen pengkhianatan dan jatuh cinta-lagi. Barangkali, inilah kelelahan hati.
Laras tak banyak berpikir lagi tentang perasaan. Tak banyak melibatkan otak lagi. Hampa. Ia hanya menjalankan semua yang terjadi. Sebab ia terlalu lelah memikirkan antara benar dan salah, sakit dan bahagia. Tak peduli apapun yang orang lain kerjakan, apa yang orang lain pikirkan, dan apa yang orang lain rasakan. Kini ia hidup untuk dirinya sendiri.
Egois?
"Biarkan!" katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar