Bukan, bukan sungai dimana ada rimbang-rimbang yang mengalir di bawahnya. Sungai rimbang itu nama desa. Konon katanya, dahulu kala ada sungai dan kemudian di tepinya ada batang rimbang yang sangat besar. Jadilah diberi nama Sungai Rimbang. Jadi, Sungai Rimbang, Kecamatan Suliki itu nama desa tempat saya mengamalkan ilmu yang saya dapat selama kuliah, intinya tempat untuk mengamalkan ilmu yang saya punya kepada masyarakat awam (cieee sok gitu kan, padahal kerjanya cuman tidur-makan-tidur-maen-tidur-tidur). jadi inti dari intinya tempat saya KKN.
Rimbangers
tau kan singkatan KKN itu apa? iya, Kuliah Kerja Nyata. jadi sambil kuliah sambil kerja sambil nyata, lho? dapat temen baru, pasti. ada sekitar 19 orang temen baru, cuman satu temen lama. si arnold atau yang biasa dipanggil conoik. Dia tuh teman SMA saya, tapi nistanya, conoik tidak mengenal saya sedikit pun, malah keheranan karena pernah se SMA sama saya. gak pernah bersua gitu katanya. Padahal saya sering liat dia keluar masuk gerbang sekolah buat beli sala lauak. Maklum, dulu saya anak kelasan. Mau ngapa-ngapain selalu di kelas. Kecuali buang hajat dan makan, baru deh ke luar kelas. Kalau kentut? Masih di kelas.
Teman-teman saya ada yang namanya amak (israfra ilma hadinnisa), fanny yang hobi nari agnes (tifanny ayuma), cihud (citra ayu wardhani) yang sering bilang uci uci dengan nada keimut-imutan, ike wanita hamil –kata fanny (wike wulantika) dan masih banyak lagi yang lain. Maaf temen-temen yang ga kesebut. soalnya capek juga harus ngetik nama 19 orang. di post kali ini saya tidak akan bahas kalian. nanti saja di post berikutnya, saya bahas lengkap dengan kelakuan kalian yang ajaib. sekarang saya mau nulis tentang memori kita yang tak terlupakan, teman. (hiks hiks, sambil nangis ya bacanya biar dramatis!!).
kita semua dipasangkan tanpa tau asal-muasal, tidak saling kenal sebelumnya, tidak tau nama bapak-ibunya (lagian buat apa juga), tidak tau hobinya apa, ukuran celananya berapa. kita benar-benar gak kenal satu sama lain. sampai kita tiba di Sungai Rimbang.
Ditempatkan di rumah Pak Wali jorong buat anak laki-laki yang udah kayak pengungsi bencana alam. Namun 7 orang pindah ke rumah da epan karena disinyalir rumah Pak Jorong ada hantunya. Tinggal lah 4 orang bertahan di rumah tersebut, Putu, Bang Zaki, Reskizal, dan Ferdian.
Kamar yang ada hantunya
Rumah da epan di belakang konter HP-Tempat ungsian anak cowok.
Konternya punya Da epan juga
Yang perempuan nginap di rumah Uni Prima, atau biasa dipanggil Uni Im. Uni Im punya anak kecil comel 9 bulanan, namanya Lutfi. Hobinya pipisin anak gadis. Cwenang cwekali rasanya dapet tuan rumah yang ramah plus ada bayi tempat meluapkan segala kegemasan (terhadap apapun).
Uni Im dan si comel Upi
Banyak kejadian yang tak terlupakan selama KKN di Sungai Rimbang. kenangan yang lucu, yang sedih, yang naksir-naksiran, yang benci-bencian, yang homo-homoan,
lelaki kemat
keromantisan tiada tara
yang lesbi-lesbian (untuk keterangan lebih lanjut, lihat foto berikut),
yang animalistic (contohnya si vicky yang sering bilang babi), main song, main permisi numpang tanya, bakar ayam, tarian sapu bareng fanny, adu kentut sama ike, uci ucian sama cihud, ngiris bawang bareng amak, semangka an bareng kak iwil (itu loh, yang di acaranya fitri tropika yang bilang “Semangka! Semangat kakaak”), pencerahan bersama elsa, joget-joget sama dewi, makan bersama apri dikala yang lain puasa, coret-coret muka bg win dikala dia tertidur,
keseimbangan antara maskulin dan feminim
joging pagi-pagi sama anak-anak Sungai Rimbang,
didikan subuh, sahur bareng, buka puasa bareng, mistik (andi, fanny, amak), ngajar anak SMP (thanks fan!), dimesumin para perempuan anonoh (Fanny tindih saya, diikuti para anonoh lain, terus cihud dengan tidak berdosa mau menciumi saya, dan seorang anonoh lain mau fotoin), jalan-jalan sore ke sawah orang, mengintip tukang intip, lipsing, tragedi ciuman ayam (vicky-rino), cihud jatuh gara-gara mau praktekin cara orang ngintip, gangguin gadis-gadis akbid, jalan-jalan ke bukittinggi malem2, desahan ike, ke jembatan gantung, dan masih banyak lagi.
kita belajar banyak hal. belajar mengenal tabiat orang yang baru dikenal, belajar bekerja dengan tim, belajar sambil belajar.
Tidak ada sedikit pun beban kewajiban masuk kelas dan melihat dosen yang membosankan, We really had fun. Tidak ada 'aduh aku belom ngerjain tugas buat besok nih', tidak ada 'wah utang ke patimeh belom dibayar'.
Makan sehari-hari buat kita-kita ada Amak yang dengan kepadangannya membuat masakan jadi super pedas tapi enaaaaaakkk...jadi chefnya. Ike si wanita hamil juga bersedia dengan sepenuh hati masak untuk kami. Mereka berdualah yang memberi kami makan, maksudnya yang masakin.
ibu peri kita semuwaa
Semua memori yang terekam tidak pernah mati, selalu ada yang bisa kita kenang sebagai keluarga baru di desa orang, sebagai teman di luar kelas kampus. sebagai sahabat, sebagai partner kerja, sebagai kakak-adik, sebagai pasangan homo dan lesbi, sebagai psikolog dadakan alias teman curhat, sebagai apapun juga. kalian terkenang.
sekian dulu buat postingan kali ini. nanti bakal saya bahas tentang para anggota genk tersebut. para tersangka yang sudah bikin saya betah dalam menjalani tugas berat dari dosen pembimbing kita yang baik hati (basa basi busuk). terima kasih untuk kalian yang sudah mau menjadi partner saya. terima kasih. :)
1 komentar:
ehh btw any way bus way,tabuh besar yg ada di mesjid jorong lombah,konon katanya terbuat dari pohon rimbang yg besar itu y?
Posting Komentar